Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Merawat Ekofiksi Langit Biru

14 Oktober 2021   09:25 Diperbarui: 14 Oktober 2021   09:28 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Termasuk dalam mengemban isu-isu ekologi seperti emisi karbon, kekuatan narasi-narasi estetik ekofiksi tersebut cukup kuat sebagai saluran penyadaran intensional untuk melahirkan jati diri insan biofilia yang peduli alam.

Adapun mengambil tindakan nyata untuk mendukung net zero emission seperti di tingkat aksi legislatif, eksekutif, yudikatif ataupun bentuk konvensional lainnya memang sangat menentukan.

Namun, kita juga tak mau berdiam diri untuk andil menurunkan jejak karbon. 

Bisa bergerak memulai dari diri sendiri melalui banyak cara seperti perubahan gaya hidup, memulihkan habitat sekitar dan lainnya.

Ada juga bentuk andil yang lebih dalam dengan melihat alam bukan sebagai sesuatu tetapi sebagai seseorang.

Siapakah dia yang berkarakter dengan kedalamannya masing-masing itu? Penulis ekofiksi.

Tanggung jawab karya sastra ekofiksi terhadap lingkungan hidupnya merupakan salah satu upaya insan biofilia di samping usaha-usaha pelestarian konvensional lainnya.

Ekofiksi yang ringan terdengar sebagai sastra hijau merupakan alat konservasi handal bagi mereka yang merawat ekspresi keterpesonaan, kekaguman, pemujaan, dan hasrat bersahabat dengan alam lewat aksi budayanya.

Hingga orang akan membaca karya-karya ekofiksi dan akhirnya tersentuh ikut terlibat dalam upaya konservasi alam dan segala upaya lainnya seperti untuk mendukung net zero emission.

Sejak  dahulu, alam telah menjadi bagian dari sastra. Ini terbukti dengan tidak sedikitnya sastrawan yang menggunakan diksi hutan, laut, pohon, dan lainnya sebagai karya mereka. 

Ekofiksi membutuhkan memori-memori periodik alam sebagai inspirasi-inspirasi aposteriorinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun