Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendatangi Majelis Ilmu

2 Mei 2020   03:26 Diperbarui: 2 Mei 2020   03:26 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayat-ayat pilihan Ramadan bagian-13

Al Baqarah 31

"Wa'allama adamal asmaa kullaha tsumma 'arodhohum 'alal malaikati fa qola anbiuni bi asmai haulaiin kuntum shodiqin"

Artinya: dan (Allah) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman: sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar.

Ilmu yang didatangi, bukan mendatangi (al 'ilmu yu'taa wa laa ya'tii). Metode pembelajaran talaqqi (face to face/oral per oral/non in absentia) adalah roh dari surah al Baqarah ayat 31.

Sebuah metode pembelajaran yang menghadirkan ruang, waktu, murid dan guru secara berhadapan langsung dengan ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan.

Saat Nabi Adam as diajari (wa'allama) atau mendapat talaqqi langsung dari Allah tentang nama-nama benda (vocabulary/isim/atau apapun itu) adalah sifatnya secara privat.

Hal ini terlihat pada lafadz "Adama"/Nabi Adam) pada ayat yang menunjuk pada posisi "maf'ul bih" atau obyek yang "tunggal", artinya talaqqi Adam bersifat privat tanpa disertakan murid lain (malaikat misalnya/ataupun iblis).

Kemudian diperkuat dengan lafadz "tsumma 'arodhohum" (kemudian ditunjukkan)/diujikan kepada malaikat apa apa yang telah tercakup dalam kurikulum pembelajaran privat Nabi Adam as.

Artinya memang kuat sekali dalam pembelajaran itu adalah sebagai talaqqi eksklusif dari Allah tanpa ada kehadiran pihak lain. Ruhul talaqqi juga mewarnai dogma pengajaran para Nabi, sahabat dan salafus sholih yang terangkum dalam penjabaran "Diwaan" Imam Syafi'i yang saya gabung dengan "mahfudzoh" atau peribahasa agar gahar antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun