Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Silaturahmi Editor dan Penulis

1 Mei 2020   02:43 Diperbarui: 1 Mei 2020   02:41 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Friendship atau pertemanan adalah salah satu kebutuhan hidup yang penting bagi manusia sebagai makhluk sosial. Pada dasarnya setiap individu berdaulat dan bertanggung jawab penuh atas dirinya sendiri.

Namun, manusia sebagai makhluk sosial (Homo socio-economicus)  juga membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dilakukan dengan bersosialisasi atau bermasyarakat dengan manusia lainnya. 

Naluri sosial selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk di masyarakat,sehingga dengan sendirinya akan berinteraksi dengan masyarakat. Salah satu ciri manusia sebagai makhluk sosial adalah terbangunnya interaksi sosial dalam hubungannya kemasyarakatan. Termasuk di dalam dunia kerja.

Kebutuhan pertemanan dan rekan sangat sahih berlaku dalam dunia kerja. Suasana kerja yang kondusif bisa dibangun dari sebuah pertemanan yang baik antar rekan kerja. Memiliki sahabat atau teman di tempat kerja sangatlah penting untuk kesuksesan kita dalam pekerjaan. 

Teman kerja merupakan salah satu faktor paling penting untuk kesuksesan dan kebahagiaan secara keseluruhan dalam pekerjaan.  Jalinan persahabatan antar rekan kerja yang kuat  dapat meningkatkan semangat, prestasi dan produktivitas kerja.

Untuk yang satu ini, ada contoh hubungan rekan kerja yang tangguh saat ada disrupsi dan distraksi Covid-19 atau model long distance partnership  lainnya. Silaturahmi bisa selalu terjalin terus setiap kirim tulisan, dialah editor!

Editor adalah rekan kerja penulis yang paling mesra. Apa yang amburadul dibuat oleh si penulis, akan langsung dirasakan oleh editor. Bagi editor, rasanya mungkin menghujam, geli, dan bahkan kesemutan di pikirannya. Tentang hancurnya tulisan, ide, struktur kalimat, logika tulisan yang saya kirim. 

Hubungan silaturahmi antara editor dengan saya sebagai penulis begitu kaya rasa. Menggelitik mulai dari status tulisan atau naskah yang reject, perbaikan hingga approved telah membuat sebuah hubungan silaturahmi yang unik dan khas. 

Begitu notifikasi pada laman-laman berbasis UGC (User Generated Content) muncul. Disitulah awal proses silaturahmi dimulai. Editor akan menginformasikannya kepadaku tentang status tulisanku. Jika tayang, maka itu bak gestur silaturahmi yang sahih. Jika ditolak atau perbaikan, itu bak gestur silaturahmi yang menggemaskan.

Hubungan rekan kerja antara penulis dan editor kebanyakan invisible.  Frekuensi tatap muka di dunia nyata juga dibilang kecil. Namun, hubungan silaturahmi ini terjalin kokoh. Hal ini dibangun oleh sentuhan-sentuhan mendalam saat berdiskusi, masukan, ataupun bentuk komunikasi transaksional interaktif saat memperkaya tulisan. 

Invisible society relationship bukan berarti silaturahmi hanya di maya saja. Salah satu hal yang tentunya disukai editor dan penulis adalah bisa ketemu dengan penulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun