Mohon tunggu...
Dhani Ramdhani
Dhani Ramdhani Mohon Tunggu... profesional -

Ramdhani & Brothers Business Consultant | Layanan Konsultasi Bisnis GRATIS kunjungi www.konsultasi-bisnis.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Hal yang Membuat Anda Gagal dalam Pemasaran (Marketing)

7 Maret 2015   10:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:02 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Konsutan Bisnis Profesional di Ramdhani & Brothers Business Consultant sering sekali saya mendapatkan pertanyaan dari client tentang "kenapa saya selalu gagal dalam pemasaran atau marketing?" sebetulnya untuk menjawab pertanyaan itu sangatlah mudah, bahkan si penanya itu sendiri juga mungkin tahu jawabannya. Hasil analisa saya menunjukan bahwa faktor utama orang gagal dalam pemasara disebabkan karena faktor dirinya sendiri, misalnya:

1. Attitude (sikap) dari orang yang melakukan pemasaran kurang baik

Attitude atau sikap atau tingkah laku ini menjadi sangat penting apalagi jika anda melakukan pemasaran atau penawaran kepada orang Indonesia (orang timur), yang notabene sangat memperhatikan tingkah laku (kesopanan). Kenapa kesopanan itu perlu? sederananya saya tanya anda, misalnya anda sebagai calon konsumen yang akan membeli sebuah mobil dari salah satu dealer, kemudian si sales marketing dealer tersebut datang ke rumah anda menggedor-gedor pintu dengan keras jam 3 pagi, apakah ada akan welcome kepada sales marketing yang datang? atau anda cari dealer lain? nah itulah kenapa penting sekali attitude dalam pemasaran.

2. Tidak melakukan analisa terlebih dahulu terkait target dan lingkungannya

Ini akan saya ibaratkan anda sebagai seorang cowok yang sedang mendekati cewek, seorang cowok yang sedang mendekati cewek biasanya si cowok tersebut menggali informasi sedalam-dalamnya tentang si cewek. Mulai dari alamatnya dimana? kesukaannya apa? dsb. Apa yang terjadi jika si cewek tidak suka bahkan fobia dengan ulat tapi si cowok karena kurang dalam menggali informasi malah ngasih ulat? Jangan sampai dalah hal marketing juga demikian. Orang yang tidak butuh sama sekali sepeda motor malah anda tawari sepeda motor, kemungkinan gagal besar.

3. Rendahnya penguasaan materi atau pengetahuan tentang produk atau jasa yang ditawarkan

Dalam suatu kesempatan saya pernah ditawari oleh seorang sales obat herbal, si sales obat dengan penuh semangatnya menjelaskan berbagai macam khasiat obat terebut. Namun ketika saya tanya si sales tersebut dengan sebuah pertanyaan yang menurut saya itu dasar sekali tetang obat herbal, tapi si sales tersebut diam seribu bahasa. Nah kaau kejadiannya seperti ini akankan konsumen percaya dengan ita sebagai penjual? Ingat, konsumen sekarang itu kritis-kritis

4. Rendahnya pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi

Saya sangat tidak setuju dengan anggapan bahwa ada orang yang pintar ngomong dan ada orang yang tidak pintar ngomong, saya sangat percaya bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan produk gagal. Artinya semua manusia pada prinsipnya punya bakat dan punya kemampuan untuk pintar berkomunikasi, akan tetapi ada yang memang bakatnya terasah, ada juga yang bakatnya tidak terasah alias tertutupi, bisa tertutupi rasa malu, tertutupi karena tak biasa ngomong dan lain sebagainya. Dalam hal pemasaran ini menjadi penting karena semakin mahir seseorang berkomunikasi maka peluang sukses pemasaran akan semakin besar.

5. Terkesan terlalu memaksa calon konsumen

Memaksa konsumen untuk membeli produk atau jasa kita, inilah hal yang sangat haram dilakukan. Karena hampir semua orang di dunia ini tak mau dipaksa, semua orang punya hak untuk memilih Ya atau Tidak. Ibarat kata memancing ikan jika ikan sudah memakan umpan, jika anda teralu memaksa menarik ikan maka ikan bisa putus. Berhati-hatilah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun