Mohon tunggu...
Elly Nagasaputra MK CHt
Elly Nagasaputra MK CHt Mohon Tunggu... Administrasi - Konselor Pernikahan dan Keluarga

Konselor Profesional yang menangani konseling diri, konseling pra-nikah, konseling pernikahan, konseling suami istri, konseling perselingkuhan, konseling keluarga. www.konselingkeluarga.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mau Rumah Tangga Aman, Pilih Jujur atau Berbohong?

24 Februari 2018   09:30 Diperbarui: 4 Maret 2018   15:50 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Setiap kali ada cara dengan teman-teman sepulang kantor, Nuri (28) lebih memilih tidak ikut dan segera pulang. Pasalnya, Toni (30), suaminya, bukan sosok pria yang senang melihat istrinya keluyuran sepulang jam kantor. Padahal. ada kalanya Nuri ingin melepas penat dengan hangout bersama teman-temannya. 

Akibatnya, jika ada acara kumpul-kumpul bersama teman yang sangat ingin dihadiri, Nuri akan meminta ijin dengan alasan lembur kepada suaminya. Kebohongan kecil ini menurut Nuri sah-sah saja, karena toh ia tidak melakukan hal-hal yang menyakiti hati pasangan.

Jujur Adalah Penting

Kenyataannya, dalam hubungan rumah tangga berbohong untuk alasan apapun tidak dibenarkan. Hal utama yang menjadi pondasi dalan pernikahan adalah kejujuran. Inilah nilai dasar dalam membangun sebuah hubungan. Kejujuran tidak bisa tawar menawar, suami istri harus jujur satu sama lain.

Orang menikah perlu komunikasi, kemesraan, kecocokan, dan lainnya, tapi semua itu tidak akan ada gunanya jika pasangan tidak bisa jujur satu sama lain. Misalnya suami istri yang kelihatannya cocok, hobinya sama, sifatnya sama, saling melengkapi, tapi kembali lagi mereka tidak bisa saling jujur. Lalu apa gunanya? Kecocokan tersebut hanyalah kecocokan semu, suatu saat hubungan tersebut akan meledak.

Banyak pasangan yang awal menikah, 1-2 tahun, setelah melewati masa bulan madu, justru jadi sering cekcok. Padahal saat pacaran kelihatannya cocok-cocok saja. Ini karena ketika pacaran orang kadang tidak jujur 100%, terutama soal kejelekan-kejelekannya. Umumnya pasangan yang masih pacaran masih mengenakan 'topeng' mereka.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana. Anda akan sulit untuk sukses dalam bidang apapun jika tidak memiliki kemampuan untuk jujur, baik dalam hal meniti karier, bisnis, apalagi dalam membina rumah tangga. Apalagi pernikahan merupakan relasi seumur hidup, baik dalam suka maupun duka, maka jujur itu mutlak.

Masalahnya, selama sembilan tahun pengalaman saya praktik, banyak sekali rumah tangga yang bermasalah, akarnya karena individu tersebut tidak bisa jujur. Masalah ketidakjujuran ini akan menciptakan masalah-masalah lainnya dalam rumah tangga. Jadi, untuk jujur itu penting sekali.

images-5a9bb34cf133444af61b2855.jpg
images-5a9bb34cf133444af61b2855.jpg
Lampu Merah

Jika Anda memiliki pasangan yang kerap berbohong, apa yang Anda rasakan? Tentu Anda kerap merasa terkhianati. Jika menemukan ketidakjujuran dalam hubungan, maka ini adalah lampu merah/tanda bahaya untuk Anda meninjau kembali hubungan pernikahan. Cari tahu dan perbaiki, jangan membiarkannya berlarut-larut.

Seseorang tidak jujur bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama karena faktor situasi. Ia harus berbohong karena situasinya tidak memungkinkan ia untuk berkata jujur. Seperti kasus Nuri, bisa disebut kebohongannya adalah situasional. Atau ada juga suami yang berbohong ketika memberikan uang untuk keluarganya, ia bilang uangnya dipakai untuk urusan kerja. Ia berbohong dan menutupi alasan sebenarnya, karena tidak ingin istrinya yang pelit jadi marah-marah.

Kedua adalah seseorang yang berbohong karena memang hobinya bohong. Ini yang sangat perlu diperhatikan. Istilah psikologinya adalah pathological liar, dimana seseorang tidak bisa memiliki konsep kejujuran dalam dirinya. Orang tersebut kadang kerap berbohong bahkan untuk alasan yang tidak jelas.

Ketiga adalah faktor kompleks yang merupakan gabungan dan komplikasi dari berbagai hal yang lebih ruwet dan mendalam dari psikologi manusia.

Dalam kondisi apapun, berbohong hanya akan membuat pasangan marah dan sakit hati. Perlu disadari bahwa berbohong dan perselingkuhan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya. Karena orang yang biasanya mudah berbohong untuk alasan apapun, ada kecenderungan ia juga akan berselingkuh, karena berbohong jadi hal yang biasa.

Kemampuan untuk jujur menjadi sangat penting dalam membangun hubungan pernikahan yang sehat. Maka, jika dalam pernikahan Anda ada tanda ketidakjujuran, segera mencari bantuan dari Konselor Pernikahan yang sudah teruji jam terbangnya.  Karena memperbaiki seseorang yang kerap berbohong adalah hal yang sama sekali tidak mudah. Bukan saja menemukan penyebab tapi lebih penting lagi bagaimana terapi tindak lanjut nya agar di kemudian hari kebiasaan ini benar benar dapat hilang.

Sangat menyakitkan untuk hidup berdampingan dengan orang yang kerap membohongi Anda. Dengan teman saja kita tidak mau dibohongi, apalagi dengan pasangan sendiri. Jadi mari kita tuntaskan perilaku ketidakjujuran ini dalam rumah tangga kita.

Salam Sejahtera,

Elly Nagasaputra, MK, CHt

Marriage Counselor & Hypnotherapist

www.konselingkeluarga.com

www.klinikhipnoterapijakarta.com

healing hearts -- changing life

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun