Mohon tunggu...
Elly Nagasaputra MK CHt
Elly Nagasaputra MK CHt Mohon Tunggu... Administrasi - Konselor Pernikahan dan Keluarga

Konselor Profesional yang menangani konseling diri, konseling pra-nikah, konseling pernikahan, konseling suami istri, konseling perselingkuhan, konseling keluarga. www.konselingkeluarga.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setiakah Pasangan Saya?

16 Februari 2018   17:51 Diperbarui: 20 Februari 2018   11:06 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ketika Tampak Berbeda

Hubungan Anita (35) dan Firman (36) begitu harmonis. Tak ada rahasia di antara mereka. Hampir setiap malam sebelum tidur, mereka selalu menyempatkan mengobrol mesra, sharing apapun, dan kadang diakhiri dengan sesi bercinta yang memuaskan.

Karena itu, Anita amat heran ketika seorang sahabatnya bercerita bahwa ia bertemu Firman dengan seorang wanita di sebuah hotel saat jam kantor. Mereka tampak begitu akrab. Mengapa Firman tidak cerita? ‘Biasanya Firman langsung bercerita kok?, Anita bertanya-tanya pada diri sendiri.

Sejak itu, Anita mulai mengamati perubahan di diri Firman. Ia merasa Firman kini selalu bersemangat ke kantor, bahkan ia berangkat lebih pagi dari biasanya. Firman pun mulai sering menyingkir dari hadapan Anita saat menerima telpon di HP nya. Anita,  guna menjaga agar tidak salah langkah maka sebelum mengkonfrontasi Firman, memutuskan untuk ke Konselor Pernikahan, untuk meminta advice profesional akan langkah apa yang sebaiknya ia lakukan.

Dipandu Konselor Pernikahan, langkah demi langkah dilakukan Anita untuk mencari bukti dan mengajak Firman bicara. Akhirnya Firman mengaku kalau ia sedang dekat dengan rekan kerja dari cabang luar kota yang sedang ditugaskan di kantor Firman. Menurut Firman, tak terjadi apa-apa dengan mereka, tapi memang dekat dengan wanita itu membuat Firman lebih bersemangat. Dan ketika ia sudah kembali ke kotanya, mereka masih cukup sering chatting dan saling komentar di status sosial media masing-masing.

Untung Firman menyadari kedekatan mereka bisa menjadi ‘berbahaya’ bila diteruskan. Karena itu ia setuju ketika diajak Anita berkonsultasi ke Konselor Pernikahan untuk membicarakan masalah ini. Syukurlah, semua belum terlambat. Meski sempat sedikit tergoda, kesetiaan Firman masih teruji. Kini Firman dan Anita tampak semakin mesra dan bahagia.

Sulitnya Bersikap Setia

 Dalam sebuah pernikahan, keterbukaan, komunikasi, saling berbagi, dan kedekatan adalah hal yang sangat penting. Namun, ada unsur mutlak dalam pernikahan, yaitu kesetiaan. Jika kesetiaan ini terkoyak, bisa dipastikan pernikahanpun akan terguncang.

Bahkan di jaman dahulu kala, memelihara kesetiaan bukanlah hal mudah. Bayangkan di zaman sekarang, tantangan menjaga kesetiaan sangatlah besar. Mungkin yang tadinya godaan datang lewat pertemuan-pertemuan, kini semua orang dengan mudah menemui godaan lewat beragam cara. Yang paling jelas adalah lewat gadget atau smartphone.

Seseorang yang tampak alim di rumah, ternyata di sosial media sering tebar pesona. Dunia yang semakin ‘kecil’ karena bisa diakses dengan mudah lewat aplikasi dan sosial media, membuat kesempatan berinteraksi dengan orang lain semakin mudah. Hingga kadang membentur nilai-nilai yang dulu dijunjung tinggi, dan akhirnya menyusut bahkan hilang. Kesetiaan menjadi pilar yang terus menerus dihantam. Membuat suami atau istri jadi sulit menjaganya.

Tak heran banyak pasangan muda jadi takut menikah karena banyaknya godaan tersebut. Karena memang, kesetiaan artinya adalah satu pria untuk satu wanita dan sebaliknya, yang terikat dalam sebuah pernikahan, dari awal saat mengucapkan janji sampai maut memisahkan. Baik secara fisik maupun emosi.

Contoh ketidaksetiaan fisik level tertinggi adalah berselingkuh, yaitu berhubungan secara intim  dengan orang lain, baik sekedar chatting yang melebihi batas pertemanan hingga ke hubungan intim secara fisik. Sedangkan kalau secara emosi, meski fisiknya ada di depan pasangannya, pikirannya ada di tempat lain, memikirkan orang lain. Padahal dalam pernikahan, dibutuhkan jiwa, raga, serta  hati yang setia pada pasangan kita.

Kesetiaan adalah nilai yang tak bisa ditawar dalam pernikahan. Kalau tak ada kesetiaan, pernikahan bisa bubar. Intinya, pernikahan identic dengan kesetiaan. Ketika seseorang sudah tak mampu memegang kesetiaan, pernikahan menjadi lembaga yang tidak ada artinya lagi.  Seorang yang baik-baik saja, yang tidak ingin digoda, tetap bisa tergoda. Apalagi yang memang sudah bawaannya nakal dan senang mencoba-coba.

Memasuki pernikahan, seseorang harus dalam keadaan kesadaran penuh, ia memang ingin mendedikasikan seluruh hidupnya untuk satu orang. Ia akan membagi suka duka dan semua hal dengan pasangannya. Dan tentu saja, di sepanjang pernikahan yang naik turun ini, ia harus bisa menjaga kesetiaannya.

 

Tanda-tandanya

 Apa tanda-tanda ketika pasangan sudah mulai tak setia? Pertama, sudah ada gejala perubahan tingkah laku dan kebiasaan. Misalnya pasangan mulai rajin berdandan,  mulai tidak suka kalau Anda melihat-lihat ponselnya, padahal biasanya tidak masalah. Mulai berbicara berbisik-bisik saat telepon, tidak langsung pulang sepulang kerja, dan masih banyak lagi.

Kedua, kita sudah merasakan atau memiliki firasat ada sesuatu yang tidak nyaman dengan pasangan. Wanita memang biasanya punya insting lebih sensitif untuk melihat ada perubahan dari suaminya. Jika ini yang ia rasakan, walau masih tidak yakin, lebih baik segera minta bantuan profesional.

Ketiga, jika memang sudah ada bukti nyata, misal ada teman yang melihat suami check-in ke hotel bersama wanita lain atau bukti lainnya.

Jangan menunggu lagi. Begitu ada salah satu gejala seperti diatas, segera cari pertolongan, seperti yang dilakukan Anita.   

Mengapa perlu ke profesional?

Mengapa kita harus segera mencari pertolongan? Karena jika Anda bertanya ke pasangan, maka pada sebagian besar kasus,  ia tidak akan mengaku. Justru pembicaraan tidak akan menemukan solusi apa-apa, yang berselingkuh akan semakin defensive malah mungkin marah semakin galak kepada penuduhnya. Pada akhirnya hanya akan bertengkar hebat tanpa solusi. Apalagi jika buktinya hanya samar-samar. Konselor akan membantu kita mengafirmasi apakah itu benar ada sesuatu. Dan jika memang benar, kesetiaan dalam pernikahan Anda sudah terkoyak, Anda harus sesegera mungkin mencari pertolongan ahlinya agar pernikahan Anda dapat diselamatkan.  Jika bahtera pernikahan Anda “bocor” maka tindakan untuk menemukan kebocoran dan memperbaikinya haruslah sesegera mungkin, sebelum bahtera pernikahan Anda  karam.

 

Salam Sejahtera,

Elly Nagasaputra, MK, CHt

Marriage Counselor & Hypnotherapist

www.konselingkeluarga.com

www.klinikhipnoterapijakarta.com

- Healing hearts – changing life -

koleksi pribadi
koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun