Mohon tunggu...
Komunikasi Metro
Komunikasi Metro Mohon Tunggu... -

Seorang lulusan sekolah menengah atas di surakarta, S1 sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang dan dropout dari S2 perguruan tinggi negeri di Jogja, bukan anggota LSM, bukan aktifis HAM, bukan pengamat khusus, bukan pula politisi, bukan PNS dan masih berusaha memaksimalkan potensi diri... hanya ingin menulis rasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diskriminasi Transportasi dan Diskriminasi Status Sosial

23 Oktober 2011   09:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:36 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anda tau perbedaan nyawa penumpang pesawat terbang, kereta api, bus, mobil dan kendaraan bermotor ?

Sejauh ini saya belum bisa membedakannya, semuanya sama sama nyawa manusia ( dalam hal ini manusia Indonesia) tetapi saya tidak habis fikir kenapa penanganan terhadap hilangnya nyawa karena moda transportasi yang berbeda juga menjadi berbeda.

Hari ini saya membaca berita tentang tergelincirnya pesawat Lion air, beberapa saat lalu kita melihat kecelakaan pesawat di Papua dan juga sumatra Utara. dan menurut hitungan saya sejak tahun 2000 sampai 2011 ada sekitar 26 kecelakaan pesawat terbang, itupun termasuk yang bannya pecah dan tergelincir, kaca pecah dan pendaratan darurat yang mana tidak menimbulkan korban jiwa. Sementara kecelakaan moda transportasi darat HARI INI SAJA jumlah korban yang tewas melebihi jumlah korban kecelakaan pesawat terbang selama 10 tahun terakhir.

Setiap ada kecelakaan pesawat terbang selalu menghebohkan semua kalangan, menteri perhubungan di hujat, KNKT menjadi sorotan hebat, manajemen dari maskapai penerbangan di cecar dan dilakukan investigasi mendalam atas kejadian tersebut.

Tapi anda bisa melihat bagaimana korban kecelakaan moda transportasi lain, nyawa melayang tiap hari dengan jumlah korban luar biasa banyak, sehingga tranportasi menjadi pembunuh utama penduduk indonesia saat ini. adakah investigasi mendalam ? adakah hukuman dan pengadilan yang transparan pada pihak-pihak yang bertanggung jawab ? NOL....

Apakah karena Presiden, menteri, gubernur, anggota DPR, bupati  tidak pernah naik bus umum, tidak pernah naik angkot jadi mereka tidak perduli dengan orang yang mati karenanya ? MUNGKIN.

Atau karena yang naik pesawat terbang adalah kalangan menengah keatas ? bukan tukang jamu, bukan kuli bangunan, buruh tani, bukan pedagang asongan. MUNGKIN.

Tapi apakah tukang jamu, buruh tani, kuli bangunan dan pedagang asongan bukan rakyat Indonesia ?

Hai para penguasa dan para pengambil keputusan, anda berkuasa karena rakyat kecil itu, anda makan dari keringat petani, berteduh dari keringat kuli bangunan. Perhatikan mereka.

Saya menulis ini bukan untuk mengatakan bahwa kecelakaan pesawat terbang tidak perlu perhatian khusus, tetapi supaya moda transportasi yang lain pun juga diperhatikan secara proporsional, sehingga kami rakyat kecil tidak merasa dibuang dan dikesampingkan, kami pun ingin mendapat perlindungan semestinya sebagai warga negara.

Mosok pesawat tergelincir saja masuk TV berhari-hari. Ah...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun