Mohon tunggu...
Kompasianer Lombok
Kompasianer Lombok Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Kompasianer Lombok

Komunitas dari Kompasianer Lombok - KOLOM | Reaktivasi 30 Maret 2022, sekaligus sebagai tanggal ulang tahun | Join WAG KOLOM; bit.ly/LiveIGKOLOM | IG KOLOM; https://instagram.com/kolom_kompasianerlombok

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosialisasi Program Komunitas ISI PIRINGKU Bantu Cegah Stunting Desa Suka Makmur, Gerung

23 Maret 2023   11:45 Diperbarui: 23 Maret 2023   11:49 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur YMP NTB Susana Helena Rahmawati sampaikan pengantar di rangkaian acara sambutan. Dokumentasi pribadi

Sabtu, 18 Maret 2023, Gerung NTB. Yayasan Masyarakat Peduli Nusa Tenggara Barat  - YMP NTB bekerja sama dengan DANONE dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat  melaksanakan kegiatan sosialisasi ISI PIRINGKU yang merupakan bagian awal dari rangkaian Studi Program Komunitas ISI PIRINGKU. 

Acara Sosialisasi Studi Program Komunitas ISI PIRINGKU berlangsung di kompleks Pusat Sanggar Mutu Pendidikan - PSMP di Gerung, kabupaten Lombok Barat (Lobar). Desa sasaran program, Desa Suka Makmur, kecamatan Gerung. Peserta sosialisasi  berasal dari segenap unsur di desa ini. Mulai dari Kepala Desa, Kepala Dusun, PKK, Polmas dan Babinsa dan Kader POSYANDU sebagai garda depan dari pelaksanaan studi program ini.

Kegiatan Sosialisasi yang dihadiri kurang lebih 50 Orang ini dibuka oleh oleh Direktur YMP NTB Susana Helena Rahmawati dirangkai dengan penyampaian sambutan dari Health & Nutrition Senior Manager Danone, Rizki Y. Pohan. 

Dalam sambutannya Rizki Y.Pohan menyampaikan bahwa Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu lokus stunting di Indonesia dan Kabupaten Lombok Barat menjadi salah satu Kabupaten di NTB yang masih cukup tinggi angka kasus stuntingnya, DANONE berharap dengan kolaborasi bersama maka bisa ikut serta berkontribusi pada angka penurunan stunting di Propinsi Nusa Tenggara Barat . Pembukaan secara resmi oleh Dinas Kesehatan Lobar dan rangkaian sambutan ditutup oleh Kepala Puskesmas Dasan Tapen Kecamatan Gerung, Muh. Husni, SKM.

Direktur YMP NTB Susana Helena Rahmawati sampaikan pengantar di rangkaian acara sambutan. Dokumentasi pribadi
Direktur YMP NTB Susana Helena Rahmawati sampaikan pengantar di rangkaian acara sambutan. Dokumentasi pribadi

Tentang program ISI PIRINGKU, Ellena menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak-anak memang kompleks. Ada 3 faktor utama dan sangat terkait dengan tingginya kasus stunting yakni Pola Asuh, Pola Makan dan Sanitasi. Terkait pola makan yakni kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Kurangnya Pengetahuan dan Ketrampilan Kader POSYANDU terhadap faktor-faktor di atas bisa jadi menjadi salah satu penyebab tingginya kasus stunting di Lombok Barat atau NTB secara umum. 

Studi program Komunitas ISI PIRINGKU yang akan dilaksanakan selama 3 bulan akan banyak berinteraksi dengan Kader POSYANDU dengan berbagai pelatihan yang akan dilaksanakan bersama YMP.  

Setelah sosialisasi ini akan dilakukan pelatihan Baseline survei kepada Ibu Hamil dan Ibu Balita dirangkai dengan pelaksanaan baseline survei untuk melihat kondisi riil lapangan terkait pengetahuan ISI PIRINGKU. ISI PIRINGKU merupakan program bagi masyarakat dalam memahami bagaimana porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi. ISI PIRINGKU adalah pengganti konsep 4 Sehat dan 5 Sempurna karena tidak lagi mengakomodasi pemenuhan gizi seimbang.

YMP berharap bisa bekerja sama dengan Pemerintah Desa dan seluruh jajarannya, Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.  


Wine Frida Dwi Purwani, S. ST, Kabid Kesmas Dikes Lobar menyambut baik program ISI PIRINGKU. "Program seperti ini sangat penting bagi masyarakat dan sangat perlu juga diketahui oleh para kader posyandu. Seperti yang saya sampaikan di pembukaan tadi, seharusnya para kader ini tetap dipertahankan, meski ada penggantian kepala desa atau kepala dusun. Sehingga, pengetahuan mereka tetap berkelanjutan dan tidak selalu serba harus mulai dari awal".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun