Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tauhid Patria, Abdi Kereta Api yang Tengah Beradaptasi

26 September 2022   21:41 Diperbarui: 27 September 2022   14:00 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Tauhid Patria, Abdi Kereta Api yang Tengah Beradaptasi.

Pekerjaan Tauhid juga kerap bersinggungan langsung dengan publik. Tauhid dan tim tak segan menerima kritik dan saran. Justru, itulah masukan yang perlu diolahnya untuk menciptakan layanan yang lebih baik untuk masyarakat.

"Kita welcome dengan kritik. Saya pribadi sebagai seorang humas juga harus melatih akhlak, menjadi pribadi yang lebih baik, tidak arogan. Jangan berbicara sembarangan. Perlu ada ngerem-ngerem gitu," jelas Tauhid.

"Pengalaman kerja saya tuh aneh. Pernah kerja di leasing tapi nggak bisa naik motor. Jadi konsultan IT padahal bukan anak IT, kerja di perusahaan rokok padahal nggak merokok. Sekarang jadi humas kereta, padahal nggak seberapa akrab dengan kereta api. Jadi humas, padahal saya belajarnya jurnalistik," ungkap Tauhid.

Adaptasi adalah Koentji Inovasi

Seperti Kompasianer Tauhid Patria terus berupaya beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi, begitu pula kereta api di Indonesia. Jelang hari jadinya ke-77 tanggal 28 September, Kereta Api Indonesia sudah mengalami perubahan dan kian memantapkan posisinya sebagai transportasi massal yang paling banyak digunakan.

Pemerintah bahkan telah menyelenggarakan studi kelayakan untuk lintas Manado--Bitung dan Makassar--Parepare. Jika sesuai rencana, pada Oktober 2022 ini akan dioperasikan jalur kereta api Makassar-Parepare yang menghubungkan Marros-Barru.

Mengutip unggahan dari Instagram Ditjen Perkeretaapian, akan ada 6 stasiun yang beroperasi. Di antaranya: Stasiun Barru, Stasiun Tanete Rilau, Stasiun Labakkang, Stasiun Pangkajene, Stasiun Ramang Ramang, dan Stasiun Marros.

"Semoga dengan dibukanya jalur kereta di Sulawesi bisa jadi alternatif transportasi bagi masyarakat di sana," ungkap Tauhid Patria.

Tauhid juga mengatakan bahwa dari segi layanan, KAI juga terus melakukan peningkatan kualitas. Salah satunya ialah dengan mencatat kritik dan saran dari penumpang, seperti yang disampaikan di atas.

"Meski kritiknya minor seperti penyajian makanan di kereta, itu tetap jadi evaluasi untuk terus bisa memberi pelayanan kepada penumpang," katanya.

Malah Tauhid Patria dan tim pernah mendatangi langsung jika ada penumpang yang merasa tidak puas terhadap pelayanan dari KAI Services. Kalau memang masih sekitar Jabodetabek, lanjutnya, pasti akan kami minta untuk bertemu langsung --entah di kantor maupun kafe dan resto terdekat dari rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun