Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kompasianer Guido Mengisahkan Tradisi Bertani di Manggarai Flores

20 Juni 2022   21:29 Diperbarui: 21 Juni 2022   15:07 2015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompasianer Guido, Si Petani Muda dari NTT. (Diolah kompasiana)

"Bisa memanen dari apa yang dulu pernah kita tanam, selalu ada perasaan senang dan bangga." --Kompasianer Guido Tisera.

Pengalaman dan ingatan semasa kecil bisa jadi adalah modal kesuksesan kita di kemudian hari.

Kompasianer Guido Tisera (Guido Arisso), misalnya. Kariernya sebagai petani dimulai sejak kecil saat rutin diajak orangtuanya pergi berkebun. Siapa sangka, yang awalnya hanya ikut-ikutan, aktivitas rutin tersebut sungguh menjadi profesinya di kemudian hari.

"Dulu sering main petak umpet di kebun. Pokoknya semua aktivitas di kebun. Hal itu yang membuat senang dan mencintai alam," katanya.

Kompasianer Guido Tisera ingat, ia mulai Bertani setelah tamat SMP. Tamanan pertamanya: cengkih. Seusai mengajar, ayahnya yang berprofesi sebagai guru akan mengajaknya ke kebun.

"Setiap sore ikut berkebun, jiwa bertani tumbuh sejak usia dini," ungkap Kompasianer Guido Tisera.

Selanjutnya, saat SMU Guido mulai fokus bertani sendiri di lahan warisan yang didapatnya. Berlanjut hingga ke suatu masa ketika sebagian gaji ayahnya dibelikan sebidang lahan untuk diolah oleh Guido. Bukan kepalang, ia makin menggemari dunia Bertani.

"Apalagi kita menyaksikan sendiri sekarang sudah besar. Ada rasa bangga," kata Kompasianer Guido. Ia menikmati semua prosesnya, dari belajar memetik cengkeh sampai menyortir cengkeh sebelum dijemur.

***

Selain mempelajari teknik bertani yang turun-temurun diajarkan oleh leluhurnya, Guido juga secara formal memperoleh ilmu pertanian di perguruan tinggi. Menempuh pendidikan di Universitas Warmadewa Bali, Kompasianer Guido dapat mengombinasikan pengalamannya dengan teori yang didapatnya di kampus.

Setelah lulus kuliah tahun 2018, Kompasianer Guido semakin memahami seluk-beluk bertani. Ia bahkan dapat berkontribusi lebih banyak dan memberi pendampingan kepada petani lain di desanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun