Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Penetapan Pemilu 2024 hingga Kepekaan Mengomentari Kenyataan

28 Januari 2022   04:22 Diperbarui: 28 Januari 2022   04:50 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pemungutan suara. (Diolah kompasiana dari sumber: ANTARA FOTO/Novrian via kompas.com)

Setelah disepakatinya bahwa Pemilu 2024 ini diputuskan pada 14 Februari 2024, hal tersebut ternyata menuai beragam kritik dan pendapat banyak pihak.

Hal yang paling disasar dari keputusan Pemilu 2024 yakni perihal masa kampanye para kontestan pemilu.

Pasalnya pada Pemilu 2024 ini dilakukan serentak: pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD RI.

Sedangkan pada akhir tahun 2024 kita akan disuguhkan dengan Pilkada 2024.

Berikut ini 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana: dari penetapan Pemilu 2024 hingga cara kita dalam mengomentari kenyataan.

1. Pemilu 2024 Bertepatan dengan Hari "Valentine", Polemik Presiden 3 Periode Berakhir!

Rapat kerja Komisi II DPR bersama KPU dan Bawaslu, 24/1/2022. (KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI)
Rapat kerja Komisi II DPR bersama KPU dan Bawaslu, 24/1/2022. (KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI)

Pemerintah bersama penyelenggara pemilu dan DPR menyepakati tanggal pemungutan suara Pemilu 2024 pada pada 14 Februari 2024, saat Hari Valentine. (Baca selengkapnya)

2. Kepekaan Dayu Bulan Mengomentari Kenyataan

Karya Dayu Bulan | Dokumentasi Pribadi/Kompasianer Yudha Bantono
Karya Dayu Bulan | Dokumentasi Pribadi/Kompasianer Yudha Bantono

Karya-karya Dayu Bulan merupakan alternatif spirit membangun cara berfikir untuk melihat persolan perempuan dengan metafor-metafor yang cerdas.

Inilah yang jadi menarik: bahwa setiap karya-karyanya jadi cara untuk mengomentari realitas. (Baca selengkapnya)

3. Judi Online Makin Merajalela, Kenapa Seolah-olah Dibiarkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun