Mengantuk Saat Berkendara? Lakukan Langkah Ini agar Perjalananmu Aman

Rasa kantuk saat berkendara memang kerapkali dialami oleh pengemudi. Tak jarang, saat kantuk menyerang, beberapa pengemudi masih saja tetap melajutkan perjalanan.

Padahal jika dipaksakan tetap berkendara dalam keadaan mengantuk, tentunya bisa berbahaya diri sendiri maupun orang lain.

Lalu bagaimana cara mengatasi rasa kantuk yang muncul saat berkendara?

Berikut Kompasiana telah merangkum konten menarik dan terpopuler dari mulai tips atasi kantuk saat berkendara hingga pentingnya petani milenial mengikuti kelompok tani.

1. Tips Mengatasi Rasa Kantuk Selama Menyetir

Ilustrasi mengantuk saat berkendara (Sumber: shutterstock)

Baru-baru ini kabar duka datang dari pemain sinteron Vanessa Angel yang meninggal akibat kecelakaan mobil, diduga akibat supir mengantuk saat berkendara.

Belajar dari insiden tersebut, penting bagi pengemudi untuk waspada saat rasa kantuk mulai menyerang. Adapun langkah-langkah untuk mengatasi rasa kantuk saat berkendara dapat kamu baca selengkpanya di sini. 

2. Meski Magang, Bekerjalah dengan Sepenuh Hati

Ilustrasi magang online (Sumber: pexels via edukasi.komaps.com)

Pengalaman menjalani magang di suatu tempat kerja menjadi pengalaman yang begitu berarti bagi mahasiswa akhir yang menjalaninya.

Menjadi anak mugang memang bukan hal yang mudah, dari proses melamar hingga bekerja pasti menemukan suka maupun duka. Apalagi,  anak magang sering dianggap remeh dan dianggap sebelah mata, karena dianggap masih belum memiliki pengalaman di dunia kerja.

Meskipun sering dianggap sebelah mata, namun jangan sampai hal tersebut membuat kamu menyerah dan merasa putus asa. (Baca selengkapnya)

3. Cara Mengidentifikasi Siswa Mengalami Lambat Belajar

Ilustrasi siswa lambat dalam belajar (Sumber: Pexels/Mentatdgt)

Setiap orang tua tentunya ingin memiliki buah hati yang pintar. Namun, tidak semua anak memiliki kemampuan serta daya ingat belajar yang cepat, ada juga anak yang lambat dalam menangkap materi belajar.

Memang, menghadapi anak yang lambat dalam belajar dibutuhkan kesabaran. Tidak hanya itu, orang tua juga perlu berperan aktif dalam mengidentifikasi penyebab anak lambat dalam belajar. (Baca selengkapnya)

4. Altenheim, Hunian Senior Ketika Perawatan di Rumah Tidak Memungkinkan Lagi

Ilustrasi menitipkan orang tua ke panti wreda (Sumber:  pexels/Andrea Piacquadio)

Merawat lansia selalin membuthkan kesabaran, tentunya juga membutuhkan biaya yang ekstra, terutama bagi kerabat yang memutuskan untuk mengirimkan lansia ke panti wreda.

Di Jerman, lansia tidak dapat dikirim ke panti wrenda tanpa alasan yang jelas.  Jika masih mungkin untuk dirawat di rumah, pihak keluarga akan mengambil jalan ini.

Pemaksaan lansia untuk tinggal di panti wreda justru tidak diperbolehkan, apalagi jika lansia tidak menginginkannya karena dianggap melanggar hukum. (Baca selengkapnya)

5. Petani Milenial Wajib Ikut Kelompok Tani agar Tidak Jera di Sektor Pertanian

Ilustrasi milenial berprofesi sebagai petani (Sumber: dokumentasi pribadi)

Bagi milenial yang hidup di era digital saat ini, mungkin berprofesi menjadi petani masih dipandang sebelah mata.

Padahal, jika profesi ini ditekuni dengan baik dan benar, tentunya dapat menjadi ladang bisnis yang menguntungkan.

Namun, karena profesi ini masih jarang diminati, tentunya bagi milenial yang tertarik, akan menemukan sedikit kebingungan langkah awal untuk memulainya.

Lantas, bagaimana langkah awal yang harus dipersiapkan sebelum memutuskan menjadi petani? (Baca selengkapnya)