Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nasib Relawan Covid-19 hingga Ole Gunnar Solskjaer, Bagaimana Selanjutnya?

26 Oktober 2021   04:17 Diperbarui: 26 Oktober 2021   08:14 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah Kompasiana dari Paolo Miranda/AFP/Getty Images via KOMPAS.com

Meski kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan, namun persoalan belum selesai begitu saja.

Kompasianer Ridha Afzal melalui tulisannya Nasib Relawan Covid-19 Pasca-Corona Punah seakan mengingatkan bahwa ada pekerjaan rumah bersama yang masih harus diselesaikan.

Dalam tulisan itu ia mengatakan bahwa seiring tutupnya bangsal-bangsal Covid-19 Mereka yang berstatus sebagai relawan otomatis kembali ke status semula.

"Berat jika saya kembali menyebutnya sebagai (semoga saja tidak) 'pengangguran'. Lantaran memang sulit cari kerja dengan peghasilan layak," tulisnya.

Pembahasan mengenai nasib relawan Covid-19 ini pun menjadi salah konten menarik perhatian pembaca.

Selain itu, ada juga tentang orang kashmir yang mengalami terorisme lintas batas, alasan mahasiswa farmasi perlu mempelajari distribusi obat, hingga kekalahan Manchester United yang turut mempertaruhkan nasib sang arsitek Ole Gunnar Solskjaer.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana:

Nasib Relawan Covid-19 Pasca-Corona Punah

Tenaga medis | (KOMPAS.com/WALDA MARISON)
Tenaga medis | (KOMPAS.com/WALDA MARISON)

Betapa bangga dan bahagianya melihat orang-orang berlalu-lalang seperti sedia kala. Tiga hari terakhir saya tengok update status Covid-19 di negeri +62 sudah tidak ada lagi wilayah yang berstatus Zona Merah.

Di sisi lain, hampir dua tahun sudah para perawat yang bersusah-payah melabuhkan diri dan kompetensinya guna mencari kerja, harus memutar otak lagi.

Lalu, akan ke manakah mereka setelah ini? (Baca selengkapnya)

Tujuh Puluh Empat Tahun Berlalu, Orang Kashmir Masih Mengalami Terorisme Lintas Batas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun