Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Resensi Novel Cantik Itu Luka, Eka Kurniawan

7 Oktober 2021   15:55 Diperbarui: 7 Oktober 2021   16:09 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel: Cantik Itu Luka (Dokumentasi pribadi | Widha Karina)

Eka Kurniawan memulai cerita pada novel Cantik Itu Luka dengan amat mistis: Sore hari di akhir pekan bulan Maret, Dewi Ayu bangkit dari kuburan setelah dua puluh satu tahun kematian.

Akan tetapi, kemarin, sosok Dewi Ayu seperti bangkit lagi: bukan dari kuburan, melainkan potongan video dari sebuah acara malam kemudian berlanjut di Twitter.

"Semua perempuan itu pelacur sebab seorang istri baik-baik menjual kemaluannya demi masa kawin dan uang belanja, atau cinta jika itu ada."

Sepenggal kalimat yang sempat diucapkan Dewi Ayu, dalam fragmen Cantik Itu Luka, dilepaskan dari kontenksnya.

Eka Kurniawan, sebagai penulis novel yang dianggap melecehkan itu, lewat akun Twitter miliknya, @gnolbo merespon: bahaya baca buku, atau bahaya tidak membaca buku?

Kami akan coba rangkumkan 3 resensi novel "Cantik Itu Luka" dengan harapan bisa lebih memberi pandangan baru atas ucapan Dewi Ayu yang dikutip tersebut.

1. Ketika Menjadi Cantik adalah Sebuah Bencana

Novel: Cantik Itu Luka (Dokumentasi pribadi | Widha Karina)
Novel: Cantik Itu Luka (Dokumentasi pribadi | Widha Karina)

Kompasianer Widha Karina menduga, novel Cantik Itu Luka yang sengaja dibuat dengan potensi tidak bisa dialihmediakan ke film layar lebar.

Novel tersebut jadi buku pertama dari Eka Kurniawan setelah banyak temannya dan banyak sastrawan karena peluangnya untuk menjadi penerus Pramoedya Ananta Toer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun