Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Waspada Penyalahgunaan Label Alamat pada Kemasan Paket Belanja Online hingga Saham Anak Raditya Dika

11 Mei 2021   04:48 Diperbarui: 11 Mei 2021   04:45 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari Envanto Elements

Di tengah kegirangan datangnya abang kurir ke rumah mengantar paket pesanan, ada yang tidak boleh luput: Label kontak yang tetera pada paket belanja online kamu.

Kontak yang tertera pada paket ada baiknya tidak dibuang bersamaan dengan kemasan, terlebih secara utuh. Hal ini demi menjaga penyalahgunaan oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Misalnya, modus penipuan "lawas" seperti mengabarkan melalui telepon bahwa seolah-olah ada salah satu keluarga kita yang kecelakaan, masuk rumah sakit dan perlu biaya segera.

Selain seputar penyalahgunaan kontak pada paket belanja onlie, ada juga mengenai pemberian saham yang dilakukan komika Raditya Dika pada anaknya.

Berikut konten-konten populer di Kompasiana:

Waspada Penyalahgunaan Label Alamat pada Kemasan Paket Belanja Online

Kardus kemasan belanja online (foto: widikurniawan)
Kardus kemasan belanja online (foto: widikurniawan)
Saat kita menerima paket, biasanya yang ada di kepala kita adalah sesegera mungkin membuka isinya.

Nah, paket yang telah kita buka biasanya akan membuat kita fokus terhadap barang yang kita pesan. Selanjutnya, kardus atau bungkus kemasan paket bakal terbengkalai begitu saja.

Padahal pada kardus atau bungkus kemasan paket biasanya tertera label alamat yang bertuliskan data diri kita dari mulai nama lengkap, alamat, dan nomor telepon. Jika sampai terbuang begitu saja sebagai sampah, bisa sangat berbahaya. (Baca selengkapnya)

Mengapa Saya Kurang Setuju dengan Tradisi Salam Tempel untuk Anak-anak

Tradisi salam tempel berpotensi membuat anak memiliki pemikiran materialistis. Tidak menutup kemungkinan mereka akan pilih-pilih terhadap keluarganya | Sumber: Envanto Elements
Tradisi salam tempel berpotensi membuat anak memiliki pemikiran materialistis. Tidak menutup kemungkinan mereka akan pilih-pilih terhadap keluarganya | Sumber: Envanto Elements
Menurut Kompasianer Irmina Gultom, tradisi salam tempel sedikit banyak memberikan efek yang tidak baik terhadap pemahaman anak-anak. Apa saja itu?

Pertama, anak-anak tidak menghayati makna sebenarnya dari suatu acara. Ketika ada tradisi salam tempel, yang diingat anak-anak ya bisa jadi hanya salam tempelnya. Mereka tidak fokus pada silaturahmi dengan keluarganya. Padahal anak-anak juga perlu membangun bonding dengan kerabatnya yang lain.

Kedua, berpotensi menimbulkan watak materialistis. (Baca selengkapnya)

Masa Depan Hotel Butik, Akankah Ditinggalkan Fan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun