Di tengah kegirangan datangnya abang kurir ke rumah mengantar paket pesanan, ada yang tidak boleh luput: Label kontak yang tetera pada paket belanja online kamu.
Kontak yang tertera pada paket ada baiknya tidak dibuang bersamaan dengan kemasan, terlebih secara utuh. Hal ini demi menjaga penyalahgunaan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Misalnya, modus penipuan "lawas" seperti mengabarkan melalui telepon bahwa seolah-olah ada salah satu keluarga kita yang kecelakaan, masuk rumah sakit dan perlu biaya segera.
Selain seputar penyalahgunaan kontak pada paket belanja onlie, ada juga mengenai pemberian saham yang dilakukan komika Raditya Dika pada anaknya.
Berikut konten-konten populer di Kompasiana:
Waspada Penyalahgunaan Label Alamat pada Kemasan Paket Belanja Online
Nah, paket yang telah kita buka biasanya akan membuat kita fokus terhadap barang yang kita pesan. Selanjutnya, kardus atau bungkus kemasan paket bakal terbengkalai begitu saja.
Padahal pada kardus atau bungkus kemasan paket biasanya tertera label alamat yang bertuliskan data diri kita dari mulai nama lengkap, alamat, dan nomor telepon. Jika sampai terbuang begitu saja sebagai sampah, bisa sangat berbahaya. (Baca selengkapnya)
Mengapa Saya Kurang Setuju dengan Tradisi Salam Tempel untuk Anak-anak
Pertama, anak-anak tidak menghayati makna sebenarnya dari suatu acara. Ketika ada tradisi salam tempel, yang diingat anak-anak ya bisa jadi hanya salam tempelnya. Mereka tidak fokus pada silaturahmi dengan keluarganya. Padahal anak-anak juga perlu membangun bonding dengan kerabatnya yang lain.
Kedua, berpotensi menimbulkan watak materialistis. (Baca selengkapnya)