Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terpopuler: Pembelajaran Tatap Muka hingga Perjalanan Mencari Mi Terenak di Tiongkok

31 Maret 2021   04:48 Diperbarui: 31 Maret 2021   05:30 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah Kompasiana dari KOMPAS.com

Semuanya direkam lalu diunggah di akun YouTube sekolah. Sehingga bisa memberi gambaran pada siswa lain, jika kelak betulan dilakukan PTM.

Pertanyaannya, apakah sekolahnya siap? (Baca selengkapnya)

"Maaf Bu Guru, Menurut Guru Les Saya Ada Cara yang Lebih Mudah"

Sebagai guru, Kompasianer Yuli Anita menceritakan pengalamannya saat mengajar.

Seorang murid sempat mengajukan pendapatnya terkait rumus matematika yang berbeda dengan yang diajarkannya. Ia menyebut sebagai carai cepat.

Namun, menurut Yuli, cara cepat" tanpa mengetahui konsep awal justru malah membuat cepat lupa. Jadi cepat bisa dan cepat lupa. (Baca selengkapnya)

Ketika Seorang Bos Berkata, "Pokoknya..."

Sudah merupakan suatu kewajaran tatkala seorang bos atau atasan memerintahkan sebuah pekerjaan kepada bawahan atau anak buahnya.

Dalam suatu organisasi bisnis khususnya hal itu merupakan bagian tak terpisahkan dalam upaya menggerakkan perputaran roda organisasi di setiap lini penopangnya.

Perdebatan, adu argumentasi, dan saling sangkal pendapat juga merupakan dinamika yang acapkali melengkapi kehidupan suatu organisasi. Tidak terkecuali juga bagi organisasi bisnis.

Sebuah "maha argumen" yang sepertinya sampai saat ini masih belum ditemukan "penangkalnya". Sebuah perintah, instruksi, arahan, dan juga penjelasan yang didasarkan pada satu kata, "pokoknya".

Ketika kata tersebut sudah meluncur maka itu menjadi pertanda atas beberapa hal. (Baca selengkapnya)

Pulang dari Jepang, Kini Jualan Durian

Kompasianer Junanto Herdiawan bertemu dengan Duha pada 2012 di Okayama, Jepang. Saat itu sedang ada seminar wirausaha, ia menjadi salah satu pembicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun