Warganet Indonesia belakangan menjadi sorotan karena kicau-kicauannya.
Setidaknya ada tiga momen pada akhir-akhir ini yang menegaskan tersebut. Selain laporan Microsoft dan menghilangnya akun All England, ada juga eksistensi keriuhan warganet dalam pertarungan Dewa Kipas dengan Woman Grand Master Irene Sukandar.
Untuk hal yang terkahir, diulas tuntas dalam program Kata Netizen yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (25/03/2021).
WGM Irene Sukandar mengatakan media sosialnya begitu ramai begitu mengemukakan surat terbuka kepada Deddy Corbuzier.
Semakin ramai setelah ia tampil di podcast milik Deddy. Dan puncaknya kala ia bertarung dengan Dewa Kipas.
Dikatakan Irene, respons warganet terhadap dirinya media sosial memiliki beberapa fase. Mulai dari kepo, merundung, hingga gombal.
"Awalnya banyak yang kepo, kemudian setelah memberikan surat terbuka mereka mulai bully saya. Sampai setelah saya menang dengan Dewa Kipas mereka gombali saya," katanya.
Kendati begitu, Irene menyampaikan ada hal positif yang bisa diambil dari hal yang terjadi belakangan, terutama untuk dunia catur di Indonesia.
Menurutnya perhatian catur di Indonesia menjadi lebih luas lagi. Ia merujuk pada platform catur onlin, chess.com, yang mengalami peningkatan pengguna baru dari Indonesia sebanyak 40 persen sejak ia bertanding melawan Dewa Kipas.
"Akhirnya kita bisa merubah ini menjadi positif," ungkapnya.
Pemimpin Redaksi KOMPAS.com Wisnu Nugroho mengatakan pengguna internet di Indonesia melebihi populasi dan 61 persen atau sekira 160 juta diantaranya menggunakan media sosial.
Dengan pengguna sebanyak itu, lanjutnya, yang menarik, warganet sebenarnya terbilang moody.
"Ini khas media sosial sebenarnya. Kita mudah cinta dan mudah benci di media sosial," ujarnya.
Ia juga menanggapi keriuhan warganet yang kerap menjadi bahan pemberitaan media massa. Menurutnya ini hal baik bagi media karena sumber informasi menjadi sangat luas.
"Tinggal bagiamana medianya menyaring mana harus diberitakan mana yang tidak," ujarnya.
Sementara itu Kompasianer Tito Adam mengatakan pengguna internet, khususnya di Indonesia, berada di atas rata-rata pengguna di dunia.
"Dengan perolehan catatan waktu itu, Indonesia ada di urutan 9 dunia di bawah Argentina dan di atas Ghana. Di ASEAN, Indonesia berada di ranking 2 setelah Filipina. Mereka bisa menghabiskan waktu hingga  4 jam 15 menit," katanya.