Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tidak Ada Ahli Ramal untuk Urusan Pergerakan Saham

22 Januari 2021   04:39 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:43 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari Pixabay

Bila yang meramalkan bagaimana masa depan, itu sudah biasa. Kalau ada yang bisa meramal siapa juara sepak bola, seekor gurita pun sanggup. Tapi, adakah yang mampu meramal pergerakan saham?

Pertanyaan itu sendiri muncul dari Kompasianer Himam Miladi melalui artikelnya yang berjudul Mengapa Tak Ada Peramal yang Bisa Meramalkan Pergerakan Saham?

Ia menilai karena peristiwa yang memiliki hukum kausalitas tidak bisa diramalkan.

Artikel yang diunggah Kompasianer Himam Miladi pun menjadi salah satu konten populer di Kompasiana, Kamis (21/01/2020).

Selain itu masih ada konten populer lainnya, mulai dari resminya Joe Biden menjadi presiden ke-46 Amerika hingga wewenang admin grup WhatsApp.

Berikut konten-kontennya:

Mengapa Tak Ada Peramal yang Bisa Meramalkan Pergerakan Saham?

sumber gambar: pexels
sumber gambar: pexels

Kebanyakan para peramal yang mereka ramalkan adalah hal-hal seputar fenomena alam hingga kehidupan pribadi selebritis. Seperti bakal terjadinya bencana, kecelakaan moda transportasi, nasib pernikahan artis atau ramalan perceraiannya, hingga hal-hal yang berkaitan dengan iklim politik.

Tapi, nggak pernah sekalipun para peramal itu memprediksi saham mana yang akan berharga tiggi, atau mata uang negara mana yang bakal melejit. (Baca selengkapnya)

Presiden AS ke-46 Joe Biden: Tanpa Persatuan Tidak Ada Perdamaian

AFP/Patrick Semansky via kompas.com
AFP/Patrick Semansky via kompas.com

Gaya demokrat dari Joe Biden begitu kuat ketika mengatakan bahwa perdamaian tidak akan menjadi kenyataan tanpa persatuan. Ini pesan yang membawa kesejukan bagi siapapun yang mencernanya. (Baca selengkapnya)

Pegalnya Divaksin Tidak Sepegal Melihat Protokol Kesehatan Dicuekin

Lirikan kesakitan? (dok. Pribadi)
Lirikan kesakitan? (dok. Pribadi)

Ada yang berliburan dengan berkerumun dan masker jarang dipakai, ada yang pesta tanpa jaga jarak, dan ada juga yang memang mengaku awalnya tidak peduli atau tidak takut virus ini sampai akhirnya mengalami sesak berat.

Jadi, bagi tenaga kesehatan, divaksinasi ini adalah upaya untuk meminimalisasi tertular atau memperingan gejala kalau toh masih tertular, karena terbukti dengan alat pelindung diri (APD) level 3 pun masih berisiko tertular. (Baca selengkapnya)

Jangan Berbisnis dengan Teman, Ini 3 Alasannya

(pixabay.com)
(pixabay.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun