Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Repotnya Pilkada Serentak 2020 di Zona Merah!

13 Desember 2020   04:49 Diperbarui: 13 Desember 2020   12:03 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Warga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) kesehatan saat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Kabupaten Bandung di TPS 10, Desa Pangauban, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/12/2020). KPU Kabupaten Bandung melaksanakan pemungutan suara pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung 2020 dari jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 2.356.412 pemilih pada 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (Foto:ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI via kompas.com)

Baru saja kita melaksanakan hajat besar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang digelar pada Rabu (9/12/2020) untuk menentukan 270 pemimpin daerah.

Namun, dalam situasi pandemi virus corona, penyelenggara pemilihan menetapkan prosedur pemungutan suara untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Akan tetapi ada yang berbeda, misalnya, tanda seseorang baru selesai mencoblos. Jika biasanya jari dicelupkan, maka demi keamanan jari tersebut diteteskan tinta pemilu sebagai tanda sudah menunaikan hak pilihnya.

Pertanyaan besarnya: apakah dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak ini akan menambah jumlah kasus covid-19? Benarkan setiap TPS sudah menjalankan protokol kesehatan dengan benar?

Selain konten seputar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya yang tayang di Kompasiana dalam sepekan.

1. Pilkada Depok 2020 Zona Merah, Begini Protokol Kesehatan Covid-19 di Wilayah Saya

Kompasianer Tety Polmasari mengaku tidak terlalu antusias mengikuti "pesta rakyat" ini. Alasannya, karena masih dibayang-bayangi pandemi Covid-19.

Akan tetapi, biar bagaimanapun, tetap memberikan suaranya untuk pemilihan di Kota Depok --yang notabene berada di zona merah.

"Saya pun tiba di TPS 51 dengan memakai masker dan face shield. Di lapangan Berlian Permata Depok berdiri tenda berwarna merah maroon yang cukup luas. Seperti tenda hajatan," tulis Kompasianer Tety Polmasari melaporkan dari tempatnya memilih.

Jika dihitung, proses selama Kompasianer Tety Polmasari datang hingga selesai memilih itu tidak sampai 15 menit. Tapi, yang cukup jadi perhatiannya yakni protokol kesehatan Covid-19 yang begitu ketat diterapkan. (Baca selengkapnya)

2. Sekarang Wajib Swab untuk Masuk ke Proyek, Besok Pasti Wajib Vaksin

Semenjak pandemi Covid-19, tulis Kompasianer Meirri Alfianto, protokol kesehatan terkait penerimaan tamu di proyek-proyek banyak yang mengalami perubahan.

Bahkan ada beberapa tempat proyek yang mewajibkan swab test bagi tamu yang akan berkunjung. Dulu, mungkin, sekadar hasil rapid test maka tamu bisa masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun