Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harta, Tahta, Maradona!

27 November 2020   04:40 Diperbarui: 27 November 2020   05:11 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona saat menyaksikan laga negaranya melawan Nigeria di Piala Dunia 2018. (AFP/OLGA MALTSEVA via KOMPAS.com)

Berpulangnya Diego Armando Maradona pada Rabu (25/11) waktu setempat, menjadi kabar tersedih bagi para insan sepak bola dunia. Suka tidak suka, Maradona adalah sosok legenda yang talenta, prestasi, hingga kontroversinya tak dapat diserupai oleh siapapun.

"Maradona adalah sepak bola itu sendiri. Dia adalah yang terbaik," ujar pelatih Atletico Madrid asal Argentina, Diego Simeone dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya milik Argentina, Maradona juga milik dunia, kata Kompasianer Supartono JW dalam artikelnya. Pencipta "Gol Tangan Tuhan" ini adalah seniman lapangan hijau.

Pada helatan Piala Dunia Junior tahun 1979 di Jepang (dulu bernama FIFA World Youth Championships), timnas Indonesia pernah menghadapi Argentina yang diperkuat Maradona. Saat itu Mundari Karya dkk harus takluk 0-5 dari Argentina yang kemudian mengakhiri turnamen sebagai juara.

Selain artikel mengenang Maradona, Anda juga bisa menyimak konten-konten terpopuler lainnya, seperti soal Menteri KKP Edhy Prabowo yang terlibat kasus korupsi hingga perang antarnegara yang tak pernah usai.

Selamat Jalan Maradona, Simbol Seniman Sepak Bola Dunia

Grafiti Diego Maradona di Buenos Aires, Argentina. Gambar diambil pada 24 November 2011.(sumber: SHUTTERSTOCK/MEUNIERD via kompas.com)
Grafiti Diego Maradona di Buenos Aires, Argentina. Gambar diambil pada 24 November 2011.(sumber: SHUTTERSTOCK/MEUNIERD via kompas.com)
Sepak bola Indonesia baru saja berduka setelah kepergian legenda timnas Ricky Yacobi, Sabtu (21/11) lalu. Tak berselang lama, legenda Argentina Diego Maradona "menyusul" untuk pergi selamanya.

Kepiawaian Maradona di lapangan hijau tidak bisa dibantah. Ia seperti simbol seniman sepak bola, bukan hanya bagi negara kelahirannya tapi juga bahkan bagi Indonesia. (Baca selengkapnya)

(Eks-) Menteri Edhy Prabowo Itu Dinantikan Nelayan

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Isu mengenai ekspor benih lobster oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan saat itu memang sangat memicu polemik pro dan kontra. Susi Pudjiastuti yang merupakan menteri periode sebelumnya menentang keras.

Namun menariknya, tidak sedikit nelayan yang justru mendukung langkah Edhy Prabowo karena merasa ekspor ini akan menguntungkan secara instan. Lalu bagaimana respons para nelayan itu setelah sang menteri resmi menjadi tersangka kasus korupsi ekspor benih lobster ya? (Baca selengkapnya)

KPK Tangkap Menteri KKP, Hati-hati Toxic Relationship di Sekitar Presiden Jokowi

Suasana persiapan pemotretan Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Suasana persiapan pemotretan Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Penangkapan Edhy Prabowo memberi petunjuk untuk membaca hawa di kabinet pemerintahan sekarang. Ada kemungkinan 'toxic relationship' di antara pejabat yang bekerja secara halus memanfaatkan situasi yang ada.

Dalam setahun masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, sudah banyak masalah yang terjadi di tingkat menteri. Bahkan sebenarnya isu reshuffle kabinet sudah berembus sejak Jokowi menegur para menterinya yang kurang memiliki sense of crisis pada Juli kemarin. (Baca selengkapnya)

Bagaimana Orangtua Memosisikan Anak, sebagai Aset atau Investasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun