Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Akhir Kisah Benih Lobster: Baiknya Dibudidayakan Saja

25 November 2020   20:58 Diperbarui: 26 November 2020   06:44 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Petugas menunjukkan seekor lobster sebelum dilepaskan ke laut di Kawasan Konservasi Tambling, Lampung, Kamis (23/1/2020). Petugas Bakamla mengamankan sekitaran 30 ekor lobster yang terjebak jaring nelayan saat melakukan patroli laut sekitar daerah Batu Tiang, Kawasan Way Haru, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sebagai penghasil benih lobster terbesar di dunia, tentu saja Indonesia dengan mudah melihat keuntungan jangka pendek yang bisa menopang neraca perdagangan yang tekor alias defisit.

Akan tetapi, dengan menggenjot ekspor benih lobster secara besar-besaran bisa membantu mengurangi defisit pada neraca perdagangan saat ini. (Baca selengkapnya)

5. Babak Baru Ekspor Benih Lobster Indonesia

Kontroversi ekspor benis lobster, jika merujuk pada Peraturan Menteri KKP nomor 12/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Lobster, Kompasianer Pical Gadi melihat semestinya baru dilakukan paling tidak 16-20 bulan mendatang.

Sebab, perusahaan eksportir baru bisa melakukan ekspor benih minimal setelah dua kali panen.

Ya, eksportir telah melakukan kegiatan pembudidayaan yang dibuktikan dengan sudah melakukan panen berkelanjutan dan melepas paling tidak 2% lobster hasil budidaya ke alam (restocking) untuk menjaga kesinambungan ketersediaan benih lobster.

Inilah babak baru ekspor benih lobster di Indonesia yang dituliskan Kompasianer Pical Gadi, yakni mngkin dampaknya tidak langsung kita rasakan saat ini, tetapi jika tidak awas, kebijakan ini dapat berbalik menghantam kita tahun-tahun ke depan. (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun