Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Meski Banyak Intrik, Kita Selalu Bisa Dipertemukan di Kompasiana

25 Oktober 2020   04:30 Diperbarui: 29 Oktober 2020   03:59 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Maruf Amin (tengah) memperkenalkan calon-calon wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sebelum acara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden memperkenalkan 12 orang sebagai wakil menteri yang akan membantu kinerja Kabinet Indonesia Maju. (Sumber: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY via kompas.com)

Masalah kesehatan, rasa-rasanya, menjadi fokus utama pada beberapa bulan belakangan ini. Memang tekait pandemi covid-19, namun menjadi titik balik untuk memperbaiki hingga membangun fasilat kesehatan yang lebih baik lagi.

Seperti halnya Kompasianer Abdul, kita tidak bisa memungkiri jika masih banyak pesantren yang tidak dapat perhatian baik guna menyelesaikan masalah kesehatan.

Kasus penyakit klasik pesantren yang berhubungan buruknya sanitasi misalnya diare dan ISPA masih sangat sering ditemukan. Apalagi untuk penyakit kulit, kita tak sulit untuk menemukan santri gudikan yang sibuk menggaruk-garuk gatal di pagi dan malam hari.

Hari Santri tahun ini, tulis Kompasianer Abdul, seyogianya menjadi momen pemantik semangat berjihad memperbaiki kesehatan menyeluruh di lingkungan pesantren.

"Mesti  segera diwujudkan dalam bentuk langkah-langkah yang konkrit dan konsisten untuk mengatasi semua permasalahan kesehatan yang sudah bertahun-tahun bercokol di lingkungan pesantren," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Seni Bertetangga di Desa: Merawat Tradisi, Mengawetkan Budaya, dan Menguatkan Solidaritas

Nikmatnya bertetangga, dengan segala masalah sosial yang ada, adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara bersama. Saat ada hajatan, misalnya.

Kegiatan yang cukup menonjol, tulis Kompasianer Suradin, adalah persiapan konsumsi: ibu-ibu terlihat sangat sibuk memasak segala jenis makanan.

Di desa, ketika dilangsungkan suatu hajatan, warga akan datang berbondong-bondong untuk menyukseskan suatu acara.

"Satu warga punya hajatan, hampir semua warga akan mengambil bagian. Mereka memberikan kontribusi dan sumbangsih tanpa pamrih," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Gerakan Yoga Ini Efektif Mengecilkan dan Mengencangkan Perut

Yoga merupakan aktivitas fisik yang melibatkan meditasi dengan teknik peregangan, pernapasan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh untuk mencapai keselarasan dan harmoni antara emosi, jiwa, mental, spiritualitas, dan tubuh kita.

Maka, dengan semakin kita malakukan yoga akan mengasah fokus mental dan membuang racun keluar dari dalam tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun