Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demo Omnibus Law hingga Ingin Pindah Warga Negara karena Drakor

13 Oktober 2020   04:30 Diperbarui: 13 Oktober 2020   05:37 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang buruh membawa poster protes dalam aksi unjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020). (Ilustrasi diolah dari foto ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA)

Pro dan kontra pengesahan RUU Cipta Kerja terus bergulir bak bola salju. Di Kompasiana sendiri, bertebaran opini yang diambil dari sudut pandang beragam.

Seperti misalnya pendapat Kompasianer Kristianto Naku yang dalam artikelnya menyoroti kondisi kesehatan bangsa, di mana demonstrasi kemarin rasanya tidak perlu terjadi karena saat ini kita semua sedang "diteror" Covid-19.

Sementara itu di sisi lain, ramai-ramai omnibus law melahirkan wacana yang cukup nyeleneh dari masyarakat, yaitu keinginan untuk pindah warga negara. Memangnya mau pindah ke mana?

Kompasianer Meirri Alfianto menceritakan suatu waktu istrinya ingin pindah ke Korea Selatan karena hobi nonton drama Korea.

Selain dua pembahasan di atas, berikut ini 5 konten terpopuler di Kompasiana, Senin (12/10):

Omnibus Law, Demonstrasi, dan Kesehatan Bangsa

ilustrasi: Sejumlah buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) berunjuk rasa, di depan kantor DPRD Sulsel, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (6/10/2020). (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE via kompas.com)
ilustrasi: Sejumlah buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) berunjuk rasa, di depan kantor DPRD Sulsel, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (6/10/2020). (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE via kompas.com)
Negara ini sungguh menjunjung tinggi kebebasan berpendapat. Demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan.

Akan tetapi, aksi demo dan unjuk rasa hari ini cukup disayangkan karena tak lagi memperhatikan situasi kesehatan bangsa dan negara.  (Baca selengkapnya)

Menyelamatkan Kucing Hutan (Macan Rembah) dari Kepunahan

Dua ekor bayi kucing hutan yang dirawat di kandang transit BBKSDA Riau, Selasa (18/2/2020). (Dok. BBKSDA Riau)
Dua ekor bayi kucing hutan yang dirawat di kandang transit BBKSDA Riau, Selasa (18/2/2020). (Dok. BBKSDA Riau)
Kucing hutan atau macan rembah merupakan satwa yang terancam punah. Satwa ini dilindungi oleh pemerintah sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7 Tahun 1999.

Kucing hutan biasanya hidup di perkebunan tengah-tengah sawah yang dekat dengan pemukiman penduduk.  (Baca selengkapnya)

Ingin Pindah Warga Negara Gara-gara Nonton Drama Korea

ilustrasi rekomdasi tayangan drama korea favorit. (sumber: tangkapan layar dari Viu)
ilustrasi rekomdasi tayangan drama korea favorit. (sumber: tangkapan layar dari Viu)
Hal-hal menarik ini yang berhasil digambarkan dengan sangat apik dalam drama-drama Korea sehingga memengaruhi penilaian positif terhadap Negeri Ginseng tersebut. Tidak heran jika banyak penggemar drakor di Indonesia tertarik untuk pindah ke sana. (Baca selengkapnya)

"Travel Bubble", Kiat Jitu di Tengah Stagnasi Bisnis Wisata

Travel Bubble Australia & Selandia Baru. Sumber: Sam Aitken/7News.com.au
Travel Bubble Australia & Selandia Baru. Sumber: Sam Aitken/7News.com.au
Travel Bubble, yang juga dikenal dengan nama "Travel Corridor", adalah suatu kemitraan eksklusif antara negara-negara tetangga atau terdekat yang telah sukses mengontrol virus corona di wilayah masing-masing. Indonesia diajak tidak? (Baca selengkapnya)

"Untuk Apa Cuti, Kan Kamu WFH?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun