Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kebun Penuh dengan Bunga, Ada yang Murah dan Mudah Merawatnya

1 Oktober 2020   15:50 Diperbarui: 3 Oktober 2020   06:06 2668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengajak anak untuk berkebun di rumah. (Sumber: shutterstock)

Unutk itulah perlunya dipasangkan kawat sejak tanaman tersebut dipindahkan ke dalam pot. (Baca selengkapnya)

4. Desert Rose, The Queen of  Thousand Flower yang Unik nan Mempesona

Bunga Desert Rose yang sedang mekar. (Foto: Dokumentasi pribadi/Kompasianer Jose Hasibuan)
Bunga Desert Rose yang sedang mekar. (Foto: Dokumentasi pribadi/Kompasianer Jose Hasibuan)
Di Indonesia tanaman hias Desert Rose lebih dikenal dengan nama Kamboja Jepang atau Adenium. Sedangkan untuk Desert Rose sendiri, seperti ditulis Kompasianer Jose Hasibuan, karena ini tanaman gurun yang tahan dengan kondisi ekstrim panas dan minim air seperti di padang gurun.

Jika sudah mekar, Desert Rose ini sangat cantik: kelopak bunganya yang berwarna-warni, mulai dari merah, pink, putih hingga kuning.

"Bentuk dan warna daun Adenium juga bermacam-macam dan memiliki pesona tersendiri. Bentuk daun Adenium ada yang berbentuk bulat di ujung, adapula yang kecil memanjang dengan ujung runcing," lanjutnya.

Jika ada yang berminat menanam Desert Rose ini sedari benih, ada yang perlu diperhatikan seperti benihnya mesti tertutup media tanam dengan ketebalan sekitar 1 cm. Kemudian letakkan semaian pada tempat yang teduh dengan naungan lalu lakukan penyiraman secara rutin dengan air yang cukup.

Merawat dan memelihara Desert Rose bisa dibilang susah susah gampang. Untuk bisa tumbuh maksimal, Kompasianer Jose Hasibuan mengingatkan agar di tempatkan di tempat terbuka dan mendapat sinar matahari yang cukup sekitar 7 hingga 9 jam setiap hari. (Baca selengkapnya)

5. Sansevieria, Si Lidah Mertua Penyerap Polutan Berbahaya

Tanaman Sansevieria. (Foto: Dokumentasi pribadi/Kompasianer I Ketut Suweca)
Tanaman Sansevieria. (Foto: Dokumentasi pribadi/Kompasianer I Ketut Suweca)
Kompasianer I Ketut Suweca menanam Sansevieria atau yang biasa dikenal dengan nama tanaman lidah mertua di rumahnya.

Alasannya karena memelihara Sansevieria ini sangat mudah dan bermanfaat sekali, seperti untuk menyerap gas polutan.

"Penyerapan gas polutan oleh tanaman Sansevieria dibarengi dengan kemampuan memberikan kesegaran udara pada ruangan yang terkena polusi gas beracun seperti karbon monoksida (CO), yang dikeluarkan oleh asap rokok," tulisnya.

Di Indonesia tanaman lidah mertua yang oleh beberapa kalangan di masyarakat dipercaya bisa membawa keberuntungan kepada pemiliknya ini banyak ditemui di pekarangan atau halaman rumah.

Ada pula yang diletakkan di dalam ruangan, misalnya di ruang tamu dan di ruang keluarga. (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun