Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pangkalan Militer Asing hingga Dampak Perceraian terhadap Kesehatan Mental Anak

7 September 2020   04:41 Diperbarui: 7 September 2020   04:38 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah Kompasiana dari: Asia Maritime Transparency Initiative via CNN.com)

Isu pangkalan militer Tiongkok dibangun di Indonesia kembali merebak menyusul publikasi dokumen Laporan Tahunan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat kepada Kongres pada 2 September 2020.

Dalam dokumen setebal 200 halaman berjudul "Military and Security Development Involving the People's Republic of China 2020" dijelaskan kemungkinan Tiongkok menjadikan Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, dan negara-negara lain di Afrika dan Asia Tengah sebagai lokasi fasilitas logistik militer.

Artikel yang membahas ini menjadi salah satu konten populer di Kompasiana, Minggu (06/09/2020).

Selain itu ada juga mengenai dampak perceraian tehadap kesehatan mental anak yang patut diwasapadai oleh para orangtua.

Berikut kumpulan konten populer di kompasiana:

Menyoal Pangkalan Militer Asing dan Pancasila

Chinese military bases in South China Sea (Sumber: Asia Maritime Transparency Initiative via CNN.com)
Chinese military bases in South China Sea (Sumber: Asia Maritime Transparency Initiative via CNN.com)
Dalam sila-sila Pancasila terdapat arahan dan pedoman bagi pelaksanaan politik luar negeri.

Pada sila kedua misalnya, terdapat arahan dan pedoman untuk menolak segala bentuk kekerasan dan penindasan terhadap manusia.

Dalam implementasinya hal tersebut didukung karakter diplomasi dan diplomat Indonesia yang gigih dan mampu beradaptasi. (Baca selengkapnya)

Malas Gerak? Segeralah Bertobat!

Ilustrasi lari (Gambar: coffeekai via KOMPAS.com)
Ilustrasi lari (Gambar: coffeekai via KOMPAS.com)
Penyakit obesitas yang saya alami sebenarnya tidak disebabkan oleh terlalu banyak makan atau ngemil.

Tetapi karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan saya selalu duduk di depan layar komputer yang menyebabkan saya jadi jarang gerak.

Maklum saja pada saat itu adalah kali pertama saya bekerja sebagai pegawai kantoran. Yang mana sebelumnya saya selalu bekerja di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun