Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Elektabilitas Kotak Kosong dan Sukses Selagi Muda

30 Juli 2020   04:20 Diperbarui: 30 Juli 2020   04:36 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilihan Kepada Daerah. (Tribunnews/ Irwan Rismawan)

Tidak ada lagi pengunduran waktu pelaksanaan Pilkada Serentak tahun ini. Suka atau tidak, bagaimanapun keadaannya pada Desember 2020.

Terdapat ruang kosong antara realitas sosial dengan kehendak elit politik. Solusinya, bagi para kontestan, yaitu menghendaki calon tunggal.

Pilkada dengan calon tunggal itu sama halnya dengan melawan kotak kosong. Lantas, bagaimana kita akan memaknai itu?

Selain itu masih ada konten menarik lainnya seperti keuntungan yang didapat anak muda zaman sekarang hingga kurban online yang tengah marak ini.

1. Elektabilitas Kotak Kosong dan Kandidat Tunggal di Pilkada
ilustrasi calon tunggal. (Sumber Foto: Andrzej Duda official Facebook page via emerging-europe.com)
ilustrasi calon tunggal. (Sumber Foto: Andrzej Duda official Facebook page via emerging-europe.com)

Kotak kosong kini punya lawan, yaitu calon dengan popularitas dan elektabilitas yang tinggi, tidak akan mendapat lawan tanding.

Ironi tersaji, publik yang berada dalam belitan pandemi, diperhadapkan dengan kehendak pesta demokrasi demi perebutan kursi kekuasaan. (Baca selengkapnya) 

2. Benarkah Ada Dendam CNBC Indonesia ke Jouska? Tanggapan Saya Mantan Wartawan CNBC Indonesia
Kolase. istimewa
Kolase. istimewa

Dugaan CNBC Indonesia yang berlebihan dalam memberitakan Jouska, menurut mantan wartawannya Kompasianer Efrem Siregar, merupakan sebuah kesimpulan yang subjektif.

Ini menyangkut pada sense atau kepekaan dari pembaca. Pro dan kontra memang hadir bergantian. Namun, CNBC Indonesia bukan kali pertama mengangkat isu dan memberitakannya maraton selama beberapa pekan. (Baca selengkapnya)

3. Keutamaan yang Hilang Jika Kita Memilih Berkurban secara Online
Kurban online diperbolehkan, namun ada beberapa keutamaan ibadah kurban yang akan hilang (ilustrasi: dompetdhuafa.org)
Kurban online diperbolehkan, namun ada beberapa keutamaan ibadah kurban yang akan hilang (ilustrasi: dompetdhuafa.org)

Jika alasan kita berkurban secara online agar hewan ternak dikurbankan bisa dikirim ke daerah-daerah yang masyarakatnya lebih membutuhkan, itu kurang tepat karena pada asalnya tempat menyembelih kurban adalah daerah orang yang berkurban. (Baca selengkapnya)

4. Hai Anak Muda, Nikmati Anak Tangganya, Kelak Kau Berdiri Tegak di Atas Sana
ilustrasi meniti karies dari bawah. (sumber: Thinkstock via kompas.com)
ilustrasi meniti karies dari bawah. (sumber: Thinkstock via kompas.com)

Tapi di luar seribu kemudahan, kemungkinan dan teladan yang ada, anak muda tetap perlu mengenal tangga: tidak ada yang bisa naik ke atas kecuali dengan melewati anak tangga. (Baca selengkapnya)

5. Ketika Ahok Menantang Karyawan Pertamina
ks5-5f216f72097f365cb0336bd2.jpeg
ks5-5f216f72097f365cb0336bd2.jpeg

Tantangan Ahok sangat menarik untuk membangun budaya perusahaan lebih baik. Semoga BUMN lain juga melakukan hal sama. (Baca selengkapnya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun