Presiden Jokowi jengkel dengan sejumlah menterinya yang menurutnya masih menganggap situasi pandemi saat ini bukan sebuah krisis. Ia menyentil sejumlah kinerja pemerintahannya dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (18/6).
Berkaca dari itu, kita bisa mengambil pelajaran bahwa ada kiat untuk memilih formasi untuk sebuah tim yang efektif, sebagaimana diuraikan Kompasianer Andre Vincent Wenas.
Artikel terkait ini menjadi salah satu artikel terpopuler di Kompasiana, Senin (29/6/2020).
Selain itu ada juga terpopuler lainnya yakni mengenai anggapan orang-orang yang mulai mengecilkan keadaan pandemi. Indikasinya beragam. Salah satunya adalah anggapan lebay dan cemen terhadap orang lain karena menjaga jarak, misalnya.
Berikut beberapa artikel terpopuler di Kompasiana:
Reshuffle Kabinet, Kiat Memilih Formasi Tim yang Efektif
Sasaran (goals) program kerja kementerian disusun berdasarkan kaidah SMART. Specific (jelas), Measurable (ada ukuran kinerja), Attainable (mungkin dicapai), Realiable (bisa diandalkan) dan Time-phase (ada ukuran waktu mulai dan selesainya).
Pertanyaannya, apa kaidah SMART itu? (Baca selengkapnya)
Dear Newbie, Siapkan Dirimu Battle di Era New Normal, Ini Bocoran Tipsnya
Dengan adanya gelombang PHK massal dan mulainya era new normal ini, maka para perusahaan ataupun kantor yang bertahan dan mampu untuk terus battle saat pandemi ini akan diserbu oleh mereka yang di PHK, termasuk juga para pencari kerja lainnya yaitu para fresh graduate.
Artinya juga dalam hal ini, para pencari kerja yang bisa diterima di dunia kerja saat masih terjadi pandemi korona ini adalah mereka yang terpilih dengan sangat selektif, yaitu para newbie at work yang memang benar-benar memanuhi syarat dan kriteria sesuai kebutuhan dunia kerja di era new normal. (Baca selengkapnya)