Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Populer dalam Sepekan: Pandemi Covid-19 hingga Cara Masyarakat Meresponsnya

22 Maret 2020   05:58 Diperbarui: 22 Maret 2020   23:34 2890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasien virus corona dalam masa penyembuhan. (Sumber: Shutterstock)

Setelah keluarnya rilis dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) atas status virus corona menjadi Pandemi, tentu membuat kesiapan dan kesiagaan kita semakin ditingkatkan.

Bahkan permintaan untuk melakukan lockdown dari masyarakat kepada pemerintah menjadi perdebatan tersendiri: ada yang mendukung dan tidak, sudah perlu atau belum.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, mengatakan keputusan untuk menutup akses atau lockdown karena Covid-19 atau penyakit virus corona di Indonesia membutuhkan pertimbangan yang tepat dan hati-hati.

Untuk itulah, barangkali, keluar imbauan yang dikeluarkan Presiden supaya masyarakat dapat bekerja, belajar, dan berdoa dari rumah.

Akan tetapi, sayangnya, idak semua profesi dapat melakukan pekerjaannya di rumah. Masih banyak bidang pekerjaan yang memerlukan kehadiran fisik. Kondisi ini terutama dialami oleh para pekerja yang melayani kebutuhan publik.

Berikut ini 5 konten menarik dan terpopuler di Kompasiana selama sepekan dalam menyikapi status pandemi covid-19 ini.

1. Dilema Penghulu KUA Ketika Tidak Lockdown Corona

Menjaga jarak sosial (social distance), membatasi dan mengurangi aktivitas-aktivitas di luar rumah jika tidak urgen, memaksa dan mendesak, menghindari keramaian dan kerumunan massa, adalah langkah-langkah dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran penularan virus corona ini.

Kembali, jika ada profesi yang membutuhkan kontak fisik secara langsung seperti penghulu, bagaimana?

Orang yang mau nikah itu, tulis Kompasianer Muis Sunarnya tidak ada liburnya. Selalu ada calon pengantin yang daftar nikah.

"Alih-alih menjaga jarak dan kontak langsung setidaknya satu meter dengan orang, justru yang terjadi harus dekat banget jaraknya dengan calon pengantin dan keluarga besarnya," lanjutnya.

Haruskah penghulu pakai masker saat memandu acara akad nikah? (Baca selengkapnya)

2. Apakah Kita Harus Tetap Santai Menghadapi Wabah Covid-19?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun