Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

[Populer dalam Sepekan] Kepergian Kobe Bryant | 100 Hari Kinerja Jokowi-Maruf | Revitalisasi Pasar Tradisional

3 Februari 2020   08:29 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:53 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan pebasket NBA, Michael Jordan dan Kobe Bryant. (Sumber: AFP/VINCE BUCCI)

Tidak hanya pemain dan penggemar olahraga Basket saja, kepergian Kobe Bryant membuat banyak kalangan berduka.

Legenda NBA tersebut meninggal pada Minggu (26/01) waktu setempat bersama 8 orang lainnya --termasuk putrinya, Gianna-- karena kecelakaan helikopter saat menuju pusat latihan Mamba Academy.

Kobe Bryant yang dikenal dengan nama "The Black Mamba" merupakan banyak inspirasi bagi para pemain muda NBA pada generasi setelahnya. Ia mencontohkan banyak hal, bukan hanya ucapan, kepada mereka pentingnya dedikasi dan kerja keras.

Mental kompetitif untuk bisa meraih kemenangan, Kobe Bryant menamakan istilah tersebut dengan: Mamba Mentalty.

Sepanjang 20 tahun kariernya sebagai pebasket profesional, ia telah meraih 5 gelar juara NBA, 2 kali Final MVP, dan 1 kali MVP NBA.

Selain kabar duka dari dunia NBA, pada pekan ini Kompasiana juga diramaikan dari beragam topik seperti virus korona hingga catatan 100 hari kerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Berikut ini 5 artikel menarik dan terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. Kobe Bryant, Inspirasi dan Sebuah Puisi

Kobe Bryant, bagi Kompasianer Arnold Adoe, adalah sosok yang spesial, dengan kepribadian yang besar.

Kecintaan yang ditunjukan oleh Kobe Bryant pada olahraga basket memang terlihat lebih dari segalanya. Bahkan, ketika ada yang membuat sesuatu yang fantastis untuk basket, Kobe ikut menikmati dan merayakannya.

LeBron James yang baru saja melewati capaian Kobe Bryant pada peraih skor tertinggi di NBA sepanjang masa, misalnya. Kobe sampai mencuitkannya --dan menjadi twit terakhir Kobe Bryant-- dengan menulis: "Continuing to move the game forward @KingJames. Much Respect my brother".

Pada tulisannya, Kompasianer Arnold Adoe mengingat satu masa di mana Kobe Bryant memutuskan pensiun pada 2016.

"Sebelum pensiun, Kobe menuliskan puisi yang menggugah hati berjudul Dear Basketball," lanjutnya.

Dalam puisi tersebut, Kobe bercerita tentang kenangan masa kecilnya di mana dia menggulung kaos kaki ayahnya dan sudah mulai berkhayal untuk menembak bola ke ring basket. (Baca selengkapnya)

2. Belajar Arti Deliberasi dari Kisah Latihan Basket Kobe Bryant

Bagi penikmat NBA pasti tahu sosok Kobe Bryant yang pekerja keras. Jangankan saat bermain, pada sesi latihan pun Kobe Bryant tidak ingin kalah.

Dari kisah hidup Kobe Bryant tersebut. ada yang menarik bagi Kompasianer Himam Miladi, yakni Kobe tidak hanya muncul dan banyak berlatih. Dia berlatih dengan tujuan.

"Dia berlatih dengan tujuan. Kobe memiliki tujuan yang sangat jelas saat latihan: 800 tembakan lompat. Dia sengaja fokus pada peningkatan ketrampilan yang dikuasainya, membuat tembakan melompat," tulisnya.

Itulah arti dari delibrasi yang bisa kita ambil dari pelajaran hidup Kobe Bryant: kerja keras yang konsisten dan latihan rutin dengan satu tujuan yang disengaja. (Baca selengkapnya)

3. Penilaian 100 Hari Kerja Presiden, dari Mana Asalnya?

Tiga bulan lalu, tulis Kompasianer Daniel Mashudi, serambi Istana Merdeka di Jakarta menjadi saksi saat pengumuman jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Beberapa nama yang sebelumnya tidak diprediksi bakal menduduki posisi menteri, bahkan memberikan kejutan.

Masa 100 hari seakan menjadi masa krusial bagi seorang pejabat pemerintahan, seperti presiden.

Pada masa inilah, menurutnya, menjadi tolok ukur apakah presiden mampu memberikan dasar perubahan ke arah yang lebih baik untuk masa-masa selanjutnya.

"Akan tetapi, rakyat Indonesia sendiri sebelumnya tidak pernah menuntut dalam kurun waktu 3 bulan awal akan ada hasil yang dilakukan oleh seorang presiden," lanjut Kompasianer Daniel Mashudi. (Baca selengkapnya)

4. Kenapa Pasar Tradisional Lumpuh Setelah Direvitalisasi?

Pasar tradisioal bukanlah hal baru bagi Kompasianer Agus Wahyudi. Paling tidak, dulu, ia pernah mencoba menjajakan dagangannya di Pasar Tambahrejo (Pasar Kapas Krampung), Surabaya.

Pasar yang legendaris itu, dulunya ramai. Pengunjungnya bukan hanya warga Surabaya, tapi warga daerah lain di Jawa Timur. Semua keperluan tersedia di sana. Komplet, kenangnya.

"Lalu lintas di pasar itu padat. Berdesak-desakan. Karena menjanjikan, harga stan di Pasar Tambahrejo sangat mahal. Per-meternya bisa jauh lebih mahal dari harga tanah kavling. Begitu pun harga sewa stan juga sangat tinggi," lanjutnya.

Namun, entah mengapa, setelah direvitalisasi, Pasar Tambahrejo kini tinggal berada satu komplek dengan mal dan hotel. Sepi. (Baca selengkapnya)

5. Mengapa Kita Sering Dibuat Bimbang Saat Menjelang Pernikahan?

Bukan lagi hal baru, tapi banyak yang merasakan bagi yang sudah melakukannya: tiba-tiba merasa bingung ketika Hari-H pernikahan. Benar, kan?

Tentu ini ada penyebabnya, oleh karena itu Kompasianer Reni Soengkuni menjelaskan, karena waktu antara pertunangan dan pernikahan yang singkat.

"Dalam kurun waktu yang sebentar tersebut, ada banyak hal yang harus disiapkan. Entah itu masalah perlengkapan pernikahan ataupun biaya yang diperlukan," lanjutnya.

Belum lagi, ternyata, banyak dari apa yang kita tidak tahu saat masih pacaran, justru baru kita kenal pada masa-masa seperti itu. Yang berbahaya, ketika niat tersebut ragu untuk dilanjutkan. (Baca selengkapnya) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun