Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

[Populer dalam Sepekan] Kepergian Kobe Bryant | 100 Hari Kinerja Jokowi-Maruf | Revitalisasi Pasar Tradisional

3 Februari 2020   08:29 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:53 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan pebasket NBA, Michael Jordan dan Kobe Bryant. (Sumber: AFP/VINCE BUCCI)

"Sebelum pensiun, Kobe menuliskan puisi yang menggugah hati berjudul Dear Basketball," lanjutnya.

Dalam puisi tersebut, Kobe bercerita tentang kenangan masa kecilnya di mana dia menggulung kaos kaki ayahnya dan sudah mulai berkhayal untuk menembak bola ke ring basket. (Baca selengkapnya)

2. Belajar Arti Deliberasi dari Kisah Latihan Basket Kobe Bryant

Bagi penikmat NBA pasti tahu sosok Kobe Bryant yang pekerja keras. Jangankan saat bermain, pada sesi latihan pun Kobe Bryant tidak ingin kalah.

Dari kisah hidup Kobe Bryant tersebut. ada yang menarik bagi Kompasianer Himam Miladi, yakni Kobe tidak hanya muncul dan banyak berlatih. Dia berlatih dengan tujuan.

"Dia berlatih dengan tujuan. Kobe memiliki tujuan yang sangat jelas saat latihan: 800 tembakan lompat. Dia sengaja fokus pada peningkatan ketrampilan yang dikuasainya, membuat tembakan melompat," tulisnya.

Itulah arti dari delibrasi yang bisa kita ambil dari pelajaran hidup Kobe Bryant: kerja keras yang konsisten dan latihan rutin dengan satu tujuan yang disengaja. (Baca selengkapnya)

3. Penilaian 100 Hari Kerja Presiden, dari Mana Asalnya?

Tiga bulan lalu, tulis Kompasianer Daniel Mashudi, serambi Istana Merdeka di Jakarta menjadi saksi saat pengumuman jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Beberapa nama yang sebelumnya tidak diprediksi bakal menduduki posisi menteri, bahkan memberikan kejutan.

Masa 100 hari seakan menjadi masa krusial bagi seorang pejabat pemerintahan, seperti presiden.

Pada masa inilah, menurutnya, menjadi tolok ukur apakah presiden mampu memberikan dasar perubahan ke arah yang lebih baik untuk masa-masa selanjutnya.

"Akan tetapi, rakyat Indonesia sendiri sebelumnya tidak pernah menuntut dalam kurun waktu 3 bulan awal akan ada hasil yang dilakukan oleh seorang presiden," lanjut Kompasianer Daniel Mashudi. (Baca selengkapnya)

4. Kenapa Pasar Tradisional Lumpuh Setelah Direvitalisasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun