Untuk masalah terjaring razia, Anto juga pernah merasakannya. Cukup lama, hampir satu bulan katanya. Meski bukan karena ngamen ondel-ondel, tetapi ngamen (gitar) biasa. Ia mengaku betapa tidak enaknya ketika diinapkan di Kantor Dinas Sosial.
"Jadi yang ketangkep tuh dikumpulin di ruang kosong, rame-rame, tapi gak diapa-apain," katanya. "Disuruh makan-tidur-makan-tidur aja tiap hari."
Untungnya waktu itu keluarga datang menjemputnya dan ia dibebaskan juga.
 ***
Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Jalanan mulai dipenuhi kendaraan bermotor, begitu pula dengan Pasar Kebayoran. Kami mengikuti mereka sambil mengecrek ember bekas cat. Musik dimainkan. Ondel-ondel menari dengan menggerakan badannya ke kanan-kiri, behimpitan di antara kendaraan dan orang-orang berjualan.
Selama masih ada jalan yang bisa dilalui, mereka akan lewati. Masuk-keluar perkampungan atau perumahan. Dari satu pasar ke pasar lainnya. Dari satu jalan raya lanjut ke jalan raya lainnya.
Simak pula ragam opini/pendapat Kompasianer mengenai Ondel-ondel ngamen di jalanan: Ondel-ondel (nyang) Ngamen di Jalan, Bagen!