"Konsep menyama braya ini berarti menganggap semua orang adalah saudara, bukan karena ada hubungan darah saja tetapi karena manusia itu sama ciptaann Tuhan, sama di mata Tuhan," tulis Kompasianer Wistari Gusti Ayu.
Sebagai Contoh dalam hari raya besar keagamaan seperi Idul Fitri, umat beragama Islam akan melakukan tradisi mengantarkan makanan atau ngejot kepada umat beragama lain yang menjadi tetangganya.
"Begitu pula sebaliknya saat umat Hindu, Kristen, Buddha merayakan hari besar keagamannya akan melakukan hal yang sama," lanjutnya. (Baca selengkapnya)
3. Antara Suka dan Duka, Mudik Selalu Memberi Pelajaran Berharga
Bagi Kompasianer Ikrom Zain, mudik itu jalan-jalan dan jalan-jalan adalah mudik.
Menurutnya jalan-jalan adalah kegiatan yang menyenangkan, maka mudik juga merupakan hal yang sama.
Setidaknya ada 6 hal yang membuat mudik dan jalan-jalan membuatnya begitu menyenangkan. Pertama, menemukan pelajaran baru mengenai kondisi sebuah tempat.
"Rute jalan dan lokasi wisata adalah beberapa diantaranya. Kala mudik, saya sering mendapatkan pelajaran berharga tentang bagaimana seseorang bisa sampai ke tempat tujuan," tulis Kompasianer Ikrom Zain. (Baca selengkapnya)
4. Diplomasi Tari Saman di Perserikatan Bangsa-Bangsa
Pada bulan Mei 2019 ini, Indonesia mendapat kehormatan menjadi Ketua Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB).
Hal ini, menurut Kompasianer Gentur Adiutama, merupakan bagian dari kiprah Indonesia sebagai salah satu anggota tidak tetap DK PBB untuk masa jabatan 2019-2020 setelah terpilih pada pertemuan Majelis Umum PBB tanggal 8 Juni 2018 lalu.
Selain agenda-agenda yang erat kaitannya dengan politik dan keamanan tersebut, presidensi Indonesia di DK PBB juga dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Diplomasi budaya ini nampaknya tak kalah menyita perhatian publik.