Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mencermati (Setiap) Langkah Politik Partai Golkar dalam Pemilu

3 Juni 2019   19:19 Diperbarui: 3 Juni 2019   20:10 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kader dan simpatisan Partai Golkar(TRIBUNNEWS / HERUDIN)

Selain DPP Partai Golkar, ada yang menjadi titik penting perubahan Partai Golkar menurut Indra J. Piliang, yaitu turut dilahirkan lembaga Dewan Pembina Partai Golkar dengan Ketua Aburizal Bakrie, Dewan Penasehat Partai Golkar dengan Ketua BJ Habibie dan Dewan Pakar Partai Golkar dengan Ketua Agung Laksono. (Baca selengkapnya)

2. Kenapa Ada Orang Berpendidikan yang Percaya Hoaks?

Kompasianer Asmiati Malik membuka esainya dengan menarik: Indonesia adalah negara dengan laboratorium politik paling sempurna untuk pendewasaan demokrasi.

Menurutnya, topik politik merupakan perbincangan dan bahkan materi paling laris di media sosial dan komersial.

Tentu ini bukanlah hal yang buruk, lanjutnya, karena pada sejatinya proses pematangan demokrasi memang membutuhkan partisipasi publik yang cukup besar.

Masyarakat sebagai konsumen paling besar dari suguhan ini juga turut mengecap informasi yang tidak berkualitas bahkan memercayai hoaks adalah sebagai sebuah kebenaran," tulis Kompasianer Asmiati Malik.

Akan tetapi mengapa banyak yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi bisa percaya hoaks?

Kompasianer Asmiati Malik memberi hipotesis sederhana: apakah ada korelasi positif antara kecerdasan dan kemampuan mencerna berita hoaks? (Baca selengkapnya)

3. Tertawa Bersama Akun-akun Garis Lucu di Twitter

Sebenarnya Kompasianer Pical Gadi berharap momentum pilpres tanggal 17 April lalu diharapkan dapat menjadi puncak dari segala dinamika politik yang menguras emosi berbulan-bulan lamanya.

Meski pada kenyataannya berbeda, Kompasianer Pical Gadi mulai mengikuti akun-akun "garis lucu".

"Jika mengikuti kicauan demi kicauan akun tersebut, kita jadi paham akun ini mencoba memandang berbagai fenomena politik tanah air yang biasa dikemas dengan bumbu-bumbu agama secara jenaka," tulisnya. (Baca selengkapnya)

4. Jangan Remehkan Hal Ini Saat Akan Mudik dengan Kereta Api

Barangkali, tulis Kompasianer Hendra Wardhana, tidak ada peristiwa pulang kampung yang lebih penting selain mudik saat Hari Raya Idulfitri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun