Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tentang Penyakit Malaria, dari Jenis hingga Pencegahannya

25 April 2019   21:47 Diperbarui: 30 April 2019   23:42 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gigitan nyamuk. (pixabay.com)

Saat ini sudah dikembangkan alat pemeriksaan yang lebih ringkas dan disebut RDT (Rapid Diagnostic Test). Hamper mirip seperti alat tes kehamilan, hanya saja bedanya malaria dilihat dari darah bukan dari urin pasien. Hanya butuh sedikit sekali tetesan darah yang dicampur dengan reagen tertentu untuk dibaca di alat RDT ini.

Namun, bagiamanapun pemeriksaan mikroskopis tetap menjadi Gold Standar malaria karena terkadang jumlah parasit yang masih sedikit di dalam darah sulit terdeteksi positif di RDT.

Sebaliknya, pasien malaria yang sudah minum obat bisa jadi masih menunjukkan tanda RDT positif lantaran parasit malaria yang terbunuh menjadi framen yang masih terbaca positif di alat RDT. Oleh karenanya,  dokter  harus selalu waspada danmembandingkan dengan gejala klinis yang ada.

Pengobatan Malaria
Sebenarnya tidak sulit untuk mengobati malaria jika ditemukan dalam kondisi yang tidak terlambat. Kalaupun pasien sudah resisten dengan jenis obat tertentu, di dunia ini masih banyak peneliti khusus yang mengembangkan obat malaria.

Saya berani jamin untuk obat akan selalu ada dan bisa asal kuat membayar saja. Nah, saat ini yang digunakan di Indonesia adalah ACT (Artemisisn based Combination Therapy) atau di Papua lebih dikenal sebagai obat biru karena kebetulan tabletnya berwarna biru.

Sayangnya, tidak semua orang menyadari gejala sakitnya sebagai gejala malaria. Tidak jarang banyak korban jatuh sia-sia hanya karena iseng "wisata" ke daerah endemik dan jatuh sakit ketika pulang ke Jawa. Saya merasakan betapa sulitnya mencari obat malaria di Jakarta sekalipun.

Bahkan pernah ada pastor yang meninggal di Bandung lantaran malaria dan baru ketahuan ketika sudah komplikasi hingga gagal ginjal. Rekan sejawat saya pun di Sumba ada yang meninggal karena malaria dan terlambat diketahui, padahal sehari-harinya dia mengobati pasien malaria. Menyedihkan bukan, karena memang terkadang bisa tanpa gejala.

Pencegahan Malaria
Hasil temuan tim peneliti dari Swedia mungkin bagi sebagian orang dianggap sangat sederhana, namun justru dari temuan yang sederhana ini kemungkinan dapat berdampak besar untuk mengatasi penyebaran malaria terutama di daerah endemik seperti di  Indonesia dan negara lain di dunia.

Untuk pertama kalinya para peneliti ini berhasil mengungkap rahasia bahwa nyamuk yang mentransmisikan penyakit malaria yaitu Anopheles arabiensis ternyata menghindari untuk mengisap darah jenis ternak tertentu seperti ternak ayam karena terkait dengan indra pendeteksi bau nyamuk tersebut.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Malaria Journal membuktikan bahwa nyamuk penyebar penyakit malaria yang selama ini menjadikan manusia, sapi, kambing dan domba menjadi inangnya ternyata menghindari ayam karena pada nyamuk ini telah berkembang kemampuan membedakan komponen bau tertentu  yang dikeluarkan oleh inang.

Sebagaimana yang kita ketahui nyamuk Anopheles arabiensis tertarik pada manusia atau hewan berdasarkan ketertarikannya  pada penciri bau (odor cues).  Hal yang cukup menarik, ternyata nyamuk ini tidak tertarik pada bau yang dikeluarkan oleh ayam, sehingga ayam dapat dijadikan sebagai pengusir nyamuk di wilayah endemik malaria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun