3. Kala Jokowi Menggebah Kemapanan Kaum Aristokrat
Ada yang membuat Kompasianer Susy Haryawan mambahas Jokowi dari sudut pandang aristokrat, yaitu ketika kehadiran Jokowi yang bukan siapa-siapa di kancah perpolitikan Indonesia.
"(Jokowi) bukan anak penggede negeri, bukan anak militer berpangkat, bukan juga anak kampus terpandang jaminan masa depan seperti STAN, Akabri, IPDN, kala itu lho, dan sejenisnya," tulisnya.
Inilah yang membuat Kompasianer Susy Heryawan melihat kalau sikapnya yang tetap bersahaja, sederhana, apa adanya, dan tetap membumi telah memberikan gambaran bagi sebagian anak negeri. (Baca selengkapnya)
Dukungan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
1. Prabowo-Sandi, "The Dynamic Duo"
Pasangan yang saling melengkapi, menurut Kompasianer Agus Koto, memunculkan suatu kelebihan positif justru tidak muncul jika masing-masing berdiri sendiri.
Cara pandang seperti itu yang akhirnya membuat Kompasianer Agus Koto melihat pasangan Prabowo-Sandi. "The Dynamic Duo", begitu istilah yang umum digunakan.
"Prabowo-Sandi merupakan pasangan calon pemimpin yang sangat ideal, kompak dan energik. Kekompakan mereka di antaranya bisa kita lihat dari candaan dalam Debat Pilpres Pertama," tulisnya.
Melalui kelebihan-kelebihan yang mereka miliki, lanjutnya, Indonesia yang sama-sama kita cintai ini bisa dengan segera memperoleh perkembangan dan kemajuan yang relatif sangat signifikan, berdasarkan prinsip keadilan dan kemakmuran. (Baca selengkapnya)
2. Isu HAM dan Bayi Kembar bernama Prabowo-Sandiaga
Hari itu, 20 Maret 2019, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sepasang bayi kembar lahir. Bayi laki-laki kembar identik dengan berat 2,5 kg dan satunya 2,1 kg dengan panjang 46 cm itu diberi nama: Prabowo dan Sandiaga.