Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Apa Manfaat Internasionalisasi Buku-buku Indonesia?

18 Maret 2019   07:48 Diperbarui: 20 April 2019   13:00 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Intan Paramaditha adalah seorang penulis yang hak cipta buku-bukunya telah dibeli oleh Penerbit Harvin Secker, United Kingdom. (Dokumentasi Intan Paramaditha) (kompas.com)

Penunjukan itu bukan tanpa alasan, tentu saja, menurut Hendro Santoso performa Real Madrid yang semakin menurun pasca ditinggalkan Zidane: Real Madrid kalah oleh Ajax Amsterdam dan tidak dapat melanjutkan perjuangan mereka di Liga Champions.

Untuk sekadar mengingatkan, Zidane pergi pada Mei tahun lalu setelah memimpin Madrid meraih trofi Liga Champions yang ketiga secara beruntun.

Kira-kira perubahan apa yang bisa dilakukan Zidane dalam sisa musim ini? (Baca selengkapnya)

3. Inilah 5 Gambaran Masa Depan Dunia Tanpa Uang Tunai

Kampanye penggunaan uang non tunai atau cashless rasa-rasanya berhasil dengan baik. Alief Reza mencatat, secara statistik menunjukan bahwa angka-angka transaksi non tunai terus berkembang secara pesat dalam kurun waktu singkat.

"Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi uang elektronik pada kuartal III-2018 tumbuh sebesar 300,4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," tulisnya.

Uang elektronik memang cepat digemari oleh masyarakat mengingat penggunaannya yang dirasa sangat praktis. Tetapi, bisakah kita membayangkan, tulis Alief Reza,  mengubah satu budaya pembayaran tapi juga akan merubah banyak sekali perilaku, dan kebijakan ekonomi pemerintah serta pelaku bisnis. (Baca selengkapnya)

4. "Resign" dan Kepergian Para Sahabat

Keluar dari suatu perusahaan barangkali merupakan alasan utama seorang karyawan mecari pendapatan atau pengalaman baru.

Akan tetapi menurut Agil S. Habib, keputusan untuk resign bisa jadi dipicu oleh adanya ketidakpuasan terhadap iklim pekerjaan di tempat lama yang dianggap tidak bisa memberikan dukungan sebagaimana yang diharapkan.

Hal ini bisa dilihat dari komunikasi yang terjalin selama beberapa waktu meskipun sebagian besar dalam konteks pekerjaan akan meninggalkan jejak secara emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun