Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Apa Manfaat Internasionalisasi Buku-buku Indonesia?

18 Maret 2019   07:48 Diperbarui: 20 April 2019   13:00 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Intan Paramaditha adalah seorang penulis yang hak cipta buku-bukunya telah dibeli oleh Penerbit Harvin Secker, United Kingdom. (Dokumentasi Intan Paramaditha) (kompas.com)

Indonesia kembali mengambil bagian pada satu di antara pameran buku terbesar di dunia. Setelah menjadi tamu kehormatan dalam acara Franfurt Book Fair 2015, tahun ini Indonesia diberi kesempatan untuk menjadi Market Focus di London Book Fair (LBF) dari 12-14 Maret 2019.

Melalui bantuan dari Bekraf, Indonesia lewat kekuatan perbukuannya bakal menjadi pusat perhatian dunia dalam hal unjuk kekayaan literasi dan penjualan copyright.

Lantas apa saja keuntungan yang didapat dari acara tersebut? Apakah membuat penulis-penulis di Indonesia harapan baru di kancah internasional? Adakah manfaat lainnya, paling tidak, untuk industri perbukuan di Indonesia?

Simak ulasan Bambang Trim, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia (Penpro) dan Pendiri Institut Penulis Indonesia, terkait keterlibatan Indonesia dalam acara LBF 2019. Selain itu, masih ada artikel pilihan lainnya yang populer di Kompasiana selama sepekan ini. Berikut 5 artikel populer di Kompasiana tersebut:

1. Internasionalisasi Buku Indonesia, Bermanfaatkah?

Bambang Trim melihat, setidaknya ada 2 manfaat yang bisa didapaat dalam keikutsertaan Indonesia dalam London Book Fair (LBF) 2019: (1) Buku-buku potensial berikut penulis-penulis potensial Indonesia diperkenalkan ke panggung dunia.

Kemudian dalam posisi Indonesia sebagai Market Focus, maanfaat lainnya yaitu (2) bisa sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan.

Namun, yang patut menjadi pertanyaan besar menurut Bambang Trim adalah apakah Indonesia saat ini memang cukup kuat dalam soal produk literasi yang dapat ditawarkan ke penerbit-penerbit mancanegara?

Itu juga yang menjadi catatan penting bagi Pamella Allen, seorang akademisi yang banyak mengkaji sastra Indonesia, empertanyakan mengapa Indonesia begitu lama memperkenalkan kekuatan (buku-buku) literasinya kepada dunia---setelah sekian lama merdeka? (Baca selengkapnya)

2. Selamat Datang (Kembali) di Santiago Bernabeu, Zidane...

Real Madrid telah resmi kembali memanggil Zinedine Zidane sebagai pelatih kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun