Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bagaimana Kita Memaknai Nyepi di Tengah Tahun Politik?

11 Maret 2019   00:44 Diperbarui: 11 Maret 2019   12:35 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Melasti di Pura Ulun Danu Beratan di Desa Candikuning, Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (04/03/2019) | Kompas.com/Garry Lotulung

pixabay.com
pixabay.com
Perayaan Nyepi memberi angin segar bagi umat yang beragama lain untuk memetik keheningan. Ketika hari-hari semakin sibuk, hidup terasa tidak semakin berbobot. Karena tidak berbobot orang cendrung menyikapi sesuatu dengan mengandalkan otot.

Nah, saat ada wacana atau isu yang beredar di tengah masyarakat orang mudah diombang-ambing tanpa ada dasar yang kuat. Penting dilihat bahwa hidup yang berbobot mengandaikan seseorang memiliki keheningan yang mendalam.

Hening adalah kesepian hati yang penuh damai. Seringkali orang beranggapan bahwa kesepian hati adalah sebuah rasa galau dalam diri. Makna terdalam dari hening adalah hati yang menyepi, memanggil pulang kedamaian diri yang terbuang karena sibuk dengan segala sesuatu.

Orang yang memiliki keheningan mampu menciptakan kedamaian bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, mereka yang selalu menciptakan keonaran memiliki kedangkalan dalam keheningan.

Hening mampu meningkatkan kualitas diri tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Jika materi tak mampu memberi kenyamanan, carilah keheningan dalam diri sendiri. Saat hening adalah spasi cinta paling intim antara engkau dan dirimu sendiri.

Ketika hidup keberagamaanmu tidak lebih baik saat engkau sibuk berkoar-koar, masuklah dalam keheningan diri yang paling radikal. Saat itu hening tidak berkoar-koar sebagaimana yang engkau lakukan. Dia akan berbisik memberi kedamaian hidup. Selengkapnya

3. Muthiah Alhasany: Cooling Down dari Kegaduhan Politik

Umat Hindu bersiap upacara (dok.jakartapost)
Umat Hindu bersiap upacara (dok.jakartapost)
Nyepi, tidak sekedar adat istiadat atau budaya dalam masyarakat Nusantara. Nyepi mengandung filosofi yang mendalam, yang seharusnya menjadi tuntunan dalam kehidupan.

Karena itulah Nyepi adalah hari raya yang tidak hingar bingar. Perayaan yang dilakukan umat Hindu, kebalikan dari umat lainnya, larut dalam keheningan.

Mereka kembali kepada Sang Penguasa jagad raya, merasakan titahnya dengan menyatukan diri bersama alam semesta. Dalam keheningan mereka merenungi apa yang telah terjadi selama ini.

Ini adalah saat untuk melihat refleksi dari apa yang telah dilakukan. Kalau ada kesalahan yang dilakukan, tentu harus berusaha diperbaiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun