Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Ironi Ahmad Dhani

12 Februari 2019   02:31 Diperbarui: 12 Februari 2019   21:20 3019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: kompas.com/gary andrew lotulung

Namun Dhani juga tak lepas dari segala kontroversinya. 2014 lalu Dhani pernah dihujani hujatan lantaran menampilkan lambang Nazi dalam sebuah video klipnya. Selain itu ia juga menggubah salah satu lagu grup musik papan atas dunia, Queen, We Will Rock You, tanpa izin. Terlebih untuk kepentingan politik.

Gitaris Queen, Brian May pun mengamini. "Yes of course this is unauthorised by us. Bri," tulis Brian lewat akun Twitternya @DrBrianMay (25/06/2014).

Lagu lainnya yang mendapat anggapan sama yakni Jika Surga Dan Neraka Tak Pernah Ada. Lagu yang dinyanyikan bersama (almarhum) Chrisye ini dianggap menjiplak lagu Glory Box, Portishead.

Meski begitu, banyak juga yang menilai Ahmad Dhani hanya terinspirasi, tak berniat untuk plagiat.

Karya lain yang tak kalah mendapat sorotan publik adalah Laskar Cinta. Lagu ini syarat akan isi pesan-pesan positif untuk menebarkan benih-benih cinta guna menjunjung perdamaian, dan kritik fundamental yang tengah menjadi perhatian publik ketika itu.

Tak sedikit yang menilai lagu ini berisikan semangat toleransi dengan mengedepankan nilai kemanusiaan atas nama cinta sebagai sebuah kritik tajam terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang menggunakan kekerasan atas nama agama.

Ditambah, ketika itu Dhani dan Dewa 19 didukung penuh untuk menyebarkan "virus-virus" cintanya oleh golongan Nahdlatul Ulama (NU). Karenanya, lagu--sekaligus nama album ketujuh Dewa 19--ini disukai banyak orang.

Tapi tidak dengan Front Pembela Islam (FPI). Laskar Cinta justru memancing amarah kelompok masyarakat yang bermarkas di Petamburan, Jakarta Barat ini. Sebab, sampul album yang terpampang mirip dengan kaligrafi Allah.

Kemudian sampul album itu juga pernah menjadi dekorasi panggung saat Dewa 19 manggung di sebuah stasiun televisi sehingga terinjak-injak oleh para personil.

Persoalan semacam ini memang sangat sensitif. Dhani pun meminta nasihat kepada Ketua Dewan Syuro Parta Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ketika itu dipimpin oleh Abdurrahman Wahid.

Gus Dur pun menilai perosalan ini hanya teknis kecil dan tak perlu dibesar-besarkan karena tidak prinsipil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun