Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

2 Insiden yang Membuat Wajah PSSI Makin Muram

24 September 2018   06:14 Diperbarui: 24 September 2018   22:01 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tribunnews.com

Setidaknya ada dua insiden yang membuat wajah induk sepak bola Indonesia, PSSI, tercoreng.

Insiden pertama adalah tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila.

Mulanya Haringga hendak mendukung tim kesayangannya saat bertandang ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/09/2018), markas dari Persib Bandung.

Namun, jelang pertandingan dirinya dikeroyok beberapa Bobotoh, pendukung Persib Bandung, meski dirinya sempat meminta tolong kepada tukang bakso di sekitar stadion. Nahas, nyawa pria asal Cengkareng, Jakara Barat, ini tak tertolong.

Aksi pengeroyokan itu diketahui setelah beredar video amatir di media sosial. Akibat kejadian ini 6 orang diamankan polisi.

Kendati, kepolisian masih mendalami peristiwa ini dan belum dapat memastikan apakah Haringga suporter Persija atau bukan.

Sementara Direktur Utama Persija, Gede Widiade, sangat menyesalkan atas kejadian ini. Menurutnya, seharusnya tindakan (pengeroyokan) seperti itu tidak perlu terjadi.

"Kami sangat menyesalkan kejadian itu, bagaimana tidak pada waktu Persib bertanding di Jakarta, ada suporter Persib yang datang dan kami amankan dengan baik dan kami serahkan kepada Panpel Persija," kata Gede mengutip BolaSport.com, Minggu (23/9/2018).

"Tetapi saat ini apa balasan mereka. Saudara kami yang datang ke sana malah dilakukan sangat tidak pantas hingga meninggal dunia. Mereka melakukan tindakan pembunuhan," kata pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur, tersebut.

Tewasnya suporter klub di Indonesia semakin memperburuk citra sepak bola nasional, termasuk induknya. Menurut data Litbang Save Our Soccer (SOS), sejak 28 Januari 1995 hingga September 2017 sudah 57 nyawa suporter lenyap sia-sia karena menjadi korban dalam pertandingan sepakbola dalam negeri.

Sedangkan di tahun ini, sudah ada beberapa kejadian serupa. Pada April 2018, seorang suporter Arema FC menjadi korban dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun