Anak-anak menginginkan dianggap benar dalam melakukan sesuatu, walaupun hanya sekedar bermain gim. Orang tua bisa melakukan dialog dengan anak-anak mengenai gim yang dimainkan tersebut. Sehingga anak bisa paham mengenai hal-hal yang berkaitan dengan gim yang dimainkannya.
Kesibukan selain bermain gim bisa juga menjadi alternatif bagi anak-anak untuk tidak selalu fokus pada memainkan gim. Misalnya saja melibatkan anak untuk membersihkan rumah secara terjadwal atau memberikan kegiatan les tambahan di luar jam-jam sekolah mereka.
Hal ini bukan saja akan membuat anak menjadi teralihkan pikirannya tetapi juga bisa menambah keterampilan lain sebagai bagian dari upaya untuk melatih keterampilan psikomotorik anak.
Anak bisa secara langsung atau tidak langsung belajar etika dan moral dari sebuah gim yang dimainkan. Jika hal tersebut dibiarkan, bisa-bisa acuan etika anak menjadi terbatas hanya pada gim-gim yang dimainkan.
Sebagai filter terhadap "temuan-temuan" anak dari gim yang dimainkan, maka ajaran agama menjadi sangat penting untuk ditanamkan. Tidak ada standar dan acuan etika dan moral yang lebih tinggi daripada agama. Oleh sebab itu, pendidikan agama tetap menjadi prioritas bagai anak di samping pendidikan lainnya.
Demikian beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi candu dari bermain gim.
Sejatinya bermain gim itu bukanlah hal buruk, namun bila sudah candu semua akan menjadi runyam, tidak hanya dalam hal bermain gim.