Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Reformasi Suam-suam Kuku

25 Mei 2018   07:30 Diperbarui: 28 Mei 2018   02:42 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER FOTO: KOMPAS.COM/EDDY HASBY

"Sungguh, saat itu adalah momen manusia Indonesia tak ubahnya seperti binatang, saling merampas dan saling menindas. Tak peduli lagi masih punya pegangan agama atau merasa ber-Tuhan. Tragis dan ironis," kisahnya.

Tapi apa yang sudah dikorbankan negara ini seperti sia-sia. Sebab, kata Edy, supremasi hukum masih terbelenggu dan korupsi tak kunjung reda dalam lingkaran kekuasaan dan partai politik dalam ekosistem demokrasi kini.

"Begitu bahagia rakyat mengagungkan era jatuhnya Orde Baru, merayakan mulainya Era Reformasi seketika itu namun sepertinya semangat itu suam-suam kuku adanya," tulisnya yang juga menjadi bagian dari saksi sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun