Memiliki berat badan ideal dan ramping bak artis idola adalah dambaan banyak orang. Tak jarang orang rela bersusah payah untuk menurunkan berat badan. Paling masyhur adalah dengan program diet.
Bagi mereka yang berhasil menurunkan berat badan, tentu bakal senang bukan main. Dengan bentuk tubuh yang berbeda dari sebelumnya, mereka bisa tampil lebih percaya diri. Bagi yang telah mencapai berat badan ideal, hidup akan terasa lebih sehat dan bugar.
Sayangnya, saat menjalani program diet ada juga yang menganggap remeh prosesnya. Merasa sudah sedikit makan dan olahraga tapi berat badan belum turun juga. Ketika rasa putus asa muncul, program diet akhirnya hanya dianggap sebagai mitos untuk menurunkan berat badan.
Merasa terpuruk karena gagal adalah hal yang wajar, tapi Anda harus bangkit dan jangan menyerah. Mulai saat ini segera mulai kembali program diet Anda dengan persiapan yang lebih baik. Layaknya sebuah pertempuran, Anda perlu strategi untuk meraih kemenangan.
Berikut adalah 7 cara memulai program diet yang efektif:
Menurut kompasianer Agung Han, kunci diet pertama kali adalah menyadarkan diri bahwa tubuh kita memang gemuk dan tidak sehat. Banyak orang yang melakukan pembenaran bahwa gemuk itu tak masalah jika Anda tinggi, sudah berkeluarga, makmur, dan sebagainya. Padahal dalam lubuk hati yang paling dalam, kegemukan membuat Anda serba susah.
Maka sadar akan kondisi fisik Anda terlebih dahulu itu penting, supaya Anda punya keinginan untuk bangkit dan punya komitmen untuk berubah. Komitmen dan disiplin, menjadi dua sikap yang harus dipegang ketika Anda sudah memulai diet.
Masih menurut Agung Han, dalam melakukan diet juga perlu memperbaiki pola pikir. Tanamkan pada diri bahwa Anda perlu berubah untuk menjadi pribadi yang lebih sehat. Sehingga ketika Anda sudah siap untuk memulai diet, Anda akan tahan terhadap macam godaan. Selalu ingat apa tujuan utama Anda untuk menurunkan berat badan. Sebab diet adalah tantangan untuk mengalahkan diri sendiri dan mejaga komitmen.
Misalnya ketika Anda sudah merasa kenyang dan seseorang menawarkan makanan berat yang lain, Anda harus berani untuk menolak. Latih otak Anda untuk tahu kapan harus berhenti saat makan. Selalu motivasi diri Anda sendiri untuk berubah.
3. Ketahui Asupan Kalori yang Anda Perlukan
Diet bukan sekadar soal ukuran porsi yang Anda makan, tapi juga seberapa besar kalori yang Anda butuhkan sehari-hari. Menurut kompasianer Agung Webe, bila jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari kalori yang dikeluarkan, maka akan terjadi penumpukan lemak. Alhasilnya, Anda akan mengalami kelebihan berat badan.
Sama halnya ketika olah raga, ketahui berapa banyak kalori yang Anda bakar dan jumlah kalori yang Anda serap ketika makan nanti. Misalnya ketika olahraga jalan cepat sejauh 6 kilometer selama satu jam, maka Anda akan membakar kira-kira 380 kalori. Dari sini anda tinggal menentukan durasi olahraga yang diperlukan.
Cara mengetahui jumlah kalori bagi tubuh cukup mudah. Agung Webe menyarankan untuk menggunakan aplikasi yang tersedia di android untuk menghitung kalori. Pada aplikasi tersebut Anda cukup memasukkan jenis makanan dan aplikasi akan menghitung kalori yang dihasilkan dari makanan tersebut.
Mulai biasakan untuk mengenali makanan yang Anda makan, apakah banyak mengandung serat, kaya gula, berlemak, berprotein tinggi, dan lain-lain. Jangan sampai, ketika diet nanti Anda mengurangi berbagai jenis makanan dan akhirnya kekurangan gizi.
Menurut kompasianer Ummi Azzura Wijana, diet berkaitan erat dengan zat gizi yang dikonsumsi oleh tubuh. Saat tubuh mengalami kekurangan zat gizi dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Misalnya karena sedang diet, setiap sedang makan hanya dipilih satu jenis makanan secara sembarangan, kentang saja atau telur saja. Alhasil tubuh kekurangan mendapatkan vitamin, yang seharusnya bisa diperoleh dari sumber makanan lain. Padahal vitamin dibutuhkan sebagai zat pengatur atau memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
5. Pasang Target Berapa Lama Diet Berlangsung
Bila Anda sudah siap dengan dasar-dasar untuk melakukan diet, hal berikutnya adalah memasang target kapan diet Anda akan berlangsung. Dengan menyusun target, Anda dapat mengetahui dan mengukur pencapaian diet Anda.
Kompasianer Agung Webe mencontohkan dengan memasang target diet 3 bulan. Untuk mempermudah penghitungan, ia membagi 3 bulan ini menjadi dalam minggu. Dari pembagian tersebut terlihat bahwa Anda mendapatkan waktu 12 minggu untuk 3 bulan (asumsinya 1 bulan = 4 minggu).
Nah dalam waktu 12 minggu itu, Anda bisa menetapkan setiap dua minggu turun 1 kilogram dan kalau diukur tiap minggu target Anda harus turun 0.5 kilogram. Penghitungan ini juga dapat memudahkan Anda untuk mengukur jumlah kalori yang akan Anda serap sehari-hari.
6. Ketahui Jenis Olah Raga yang Akan Dipilih
Olahraga merupakan cara yang efektif untuk menurunkan berat badan saat diet. Sebelumnya, ketahui dahulu berapa kalori Anda sehari-hari sebelum olahraga. Bila sudah, Anda akan dengan mudah dapat menentukan barapa lama waktu yang dibutuhkan untuk olah raga.
Misalnya bila Anda ingin memilih olah raga jenis cardio, yaitu lari ringan atau jalan cepat. Menurut Agung Webe, jalan cepat sejauh enam kilometer selama satu jam akan membakar kira-kira 380 kalori. Dari sini Anda dapat menentukan apakah perlu ditambah durasi jalan cepatnya atau tidak untuk membakar kalori sesuai jumlah yang diinginkan.
Untuk hasil yang maksimal Anda juga dapat mengkombinasikan olah raga cardio dengan latihan beban. Menurut kompasianer Listhia H. Rahman latihan beban dapat bermanfaat untuk membangun massa otot dan meningkatkan metabolisme tubuh.
7. Jangan Pasang Target Berat Badan pada Satu Angka
Hal terakhir yang perlu Anda siapkan sebelum memulai diet adalah jangan lupa untuk berpikir realistis. Menurut Listhia H. Rahman, dalam menentukan angka berat badan nantinya jangan terlalu presisi, misal harus di angka 45 kilogram tepat. Dikhawatirkan Anda akan stress karena terpaku satu angka. Solusinya, buatlah target berat badan dengan rentang seperti 45-46 kilogram.
Sebab, untuk mengukur normal berat badan dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) juga menggunakan rentang yaitu 18,5-22,9m2/kg. Pasalnya kondisi tubuh manusia sifatnya memang berubah-ubah. Terutama bagi tubuh wanita, yang di waktu tertentu (karena sistem hormonal) dapat menahan cairan tubuh lebih banyak (retensi) yang ujung-ujungnya bisa menyumbang berat badan.
(Lbt)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI