Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Nanang Diyanto, Menulis Reportase Menarik dengan Foto Ciamik

26 Oktober 2017   13:57 Diperbarui: 1 November 2017   13:15 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nanang Diyanto (Kiri) saat menerima uang tunai dan plakat penghargaan

Nanang Diyanto menjadi peraih penghargaan kategori Best in Citizen Journalism di Kompasianival 2017. Pria yang berdomisili di Ponorogo ini telah menghasilkan 400 artikel dan memiliki total keterbacaan hingga 300 ribu pembaca.

Rutin menghasilkan karya reportase yang aktual, tak jarang artikelnya diganjar Headline oleh Kompasiana. Satu hal yang membuat artikel reportase miliknya selalu menarik adalah foto-foto yang ia sertakan. Sebab, selain jago nulis ia juga hobi fotografi. Alhasil, setiap artikelnya menjadi enak dibaca dan dipandang.

Salah satu artikelnya yang memiliki cerita dan foto-foto yang menarik  berjudul "Cumbri, Bukit Pemisah Dua Provinsi". Pada artikel tersebut menceritakan pengalamannya mendaki bukit Cumbri di Wonogiri. Foto-foto yang ditampilkan spektakuler, ia dapat menangkap indahnya bias matahari terbit dan kumpulan kabut pagi yang ia gambarkan mirip ombak di lautan.

Salah satu foto pemandangan matahari terbit dari bukit Cumbri di artikel Nanang Diyanto | Foto: Nanang Diyanto
Salah satu foto pemandangan matahari terbit dari bukit Cumbri di artikel Nanang Diyanto | Foto: Nanang Diyanto
Meski sering menyusuri tempat menarik untuk reportase, ia mampu untuk menulis tanpa menunggu lama dan terbatas tempat. Cara yang ia gunakan adalah nge-blog dengan smartphone. Kompasiana selain dapat diakses melalui desktop, juga dapat diakses melalui smartphone dengan tampilan dashboard yang disesuaikan. Meski memudahkan pengguna, layar smartphone dan keyboard yang terbatas juga sedikit membutuhkan waktu untuk melakukan editing.

"Saya menulis dari smartphone jadul saya, saya upload juga dari smartphone. Jadi hampir 80% tulisan saya ada typo-nya," terangnya ketika dihubungi Kompasiana secara terpisah.

Setelah mendapatkan gelar Best in Citizen Journalism pada Kompasianival 2017, Nanang tidak berpuas diri, ia mengaku akan tetap menulis dengan gaya khasnya. Ia hanya berharap Kompasiana dapat terus berinovasi, sebab sudah banyak platform blog lain yang menjiplak model Kompasiana.

"Kompasiana terus berbenah diri baik mesin atau konten. Karena di luar sana model Kompasiana sudah dijiplak, mau tidak mau harus inovasi tiada henti. Penulis di Kompasiana militan, tanpa iming-iming uang atau hadiah mereka akan terus menulis di blog yang sudah membesarkannya," terangnya.

Selain Best in Citizen Journalism yang diterima Nanang Diyanto, ada juga beberapa gelar yang dianugerahkan pada Kompasianer yakni Best in Fiction, Best in Opinion, Best in Specific Interest, People's Choice dan Lifetime Achievement. Seluruh gelar ini selalu diumumkan pada penghujung tahun saat diselenggarakannya Kompasianival.

Setiap tahunnya, Kompasiana menggelar Kompasianival dalam rangka merayakan hari jadinya. Kali ini Kompasianival 2017 mengangkat tema Kolaborasi Generasi yang diselenggarakan di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017).

(LBT/yud)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun