Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pers yang Terjebak dalam Pusaran Politik

1 Maret 2017   10:51 Diperbarui: 2 Maret 2017   02:00 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selengkapnya

3. Melihat Objektivitas Media dan Peranan Dewan Pers

Sudah objektifkah media kita? (Sumber: Sporttourism.id)
Sudah objektifkah media kita? (Sumber: Sporttourism.id)
Terlepas dari aspek bisnis yang melekat dalam suatu "industri", media massa juga mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat yang menjadi konsumennya. Menurut Kompasianer Manik Sukoco, tanggung jawab yang dimaksud adalah objektivitas media.

Media memiliki peran yang sangat penting di tengah masyarakat. Manik menilai bahwa media harus memberi kontribusi moral terhadap masyarakat. Masyarakat menganggap apa yang disajikan media adalah sebuah kebenaran. Karena itulah, kesalahan yang dilakukan jurnalis seperti distorsi pemberitaan bisa membawa pengaruh buruk bagi masyarakat.

Manik melanjutkan bahwa kebebasan pers atau media massa hanyalah sebuah doktrin yang ditanamkan secara teoritis untuk orang yang sedang belajar jurnalistik. Kebebasan pers itu sendiri hakikatnya ada pada jiwa dari individu yang bekerja di bidang media itu sendiri, terimplementasi melalui profesionalisme dan tanggung jawab.

Selengkapnya 

4. Pers Imparsial Itu Utopi

Ilustrasi pers dan kebebasan berpendapat. Aliansi Jurnalis Indonesia
Ilustrasi pers dan kebebasan berpendapat. Aliansi Jurnalis Indonesia
Menurut Kompasianer Tilaria Padika, media massa bukanlah mesin yang bekerja dengan algoritma otonom. Di baliknya terdapat pemilik dan operator, yakni individu yang terhindarkan punya nilai, persepsi dan kepentingan. Ketika media memproduksi berita sampai berita itu tayang, secara tidak sadar mereka bekerja atas nilai, persepsi, dan kepentingan.

Tilaria memberi contoh 4 kasus. Salah satunya adalah Metro TV yang waktu itu sempat tak henti-hentinya memberitakan kunjungan Surya Paloh di Papua yang berdurasi lebih lama dari biasanya. Pada berita tersebut yang cukup mengganggu adalah menyebutkan masyarakat secara "spontan" berbondong-bondong menyambut Surya Paloh.

Selanjutnya yang harus kita lakukan menurut Tilaria adalah berbagai propaganda negatif yang menyebar di media sosial tersebut perlu disaring secara cerdas oleh kita sendiri. Jangan mudah terhasut hoax dan kita perlu menanamkan budaya me-recheck berita dengan mencari sumber yang jelas darimana berita tersebut berasal. Jangan dibutakan oleh monopoli dari media-media besar tersebut.

Selengkapnya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun