Nama dosen : Drs. Widiyatmo ekoputro, MA
Nama mahasiswa: Rina Devi Azizah
NIB : 1152200060
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Surabaya bukan hanya tentang gedung-gedung tinggi dan kesibukan kota. Di antara hiruk-pikuk metropolitan, ada sebuah tempat yang menawarkan ketenangan dan keindahan spiritual: Kelenteng Sanggar Agung. Terletak di kawasan Pantai Ria Kenjeran, kelenteng ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa religi dalam balutan budaya Tionghoa yang khas.
Keindahan di Balik Gerbang Kelenteng
Begitu melangkahkan kaki ke dalam kompleks Kelenteng Sanggar Agung, pengunjung akan disambut oleh arsitektur khas Tionghoa yang megah dan ornamen-ornamen yang penuh makna spiritual. Suasana sakral begitu terasa, apalagi dengan keberadaan patung Dewi Kwan Im yang menjulang setinggi 20 meter. Patung ini berdiri menghadap ke laut, seakan-akan memberikan berkat bagi siapa saja yang datang berkunjung.
Tak jauh dari sana, terdapat pula patung Sha Nan dan Tong Nu, dua sosok yang diyakini sebagai pendamping Dewi Kwan Im. Di sekitar area kelenteng, sebuah patung naga besar tampak meliuk dengan gagah, melengkapi keindahan tempat ibadah ini. Kombinasi elemen-elemen tersebut menjadikan kelenteng ini tidak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga destinasi wisata yang sarat dengan nilai seni dan budaya.
Suasana Sakral yang Kental Saat Imlek
Bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer paling meriah di Kelenteng Sanggar Agung, perayaan Imlek adalah waktu yang tepat untuk datang. Pada momen ini, kelenteng dipenuhi dengan umat yang beribadah dan wisatawan yang ingin menyaksikan tradisi khas Tionghoa. Warna merah mendominasi, dengan lampion-lampion bergelantungan, doa-doa dipanjatkan, dan dupa yang menyala menambah suasana khidmat. Tak heran jika saat Imlek, kelenteng ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Surabaya.