Mohon tunggu...
LuhPutu Udayati
LuhPutu Udayati Mohon Tunggu... Guru - ora et labora

Semua ada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merah Mawar Merah

25 Juni 2018   13:08 Diperbarui: 25 Juni 2018   13:22 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada ketinggian bukit yang berkabut tipis-tipis

ditulisnya  tentang mawar merah

yang pernah selalu terkirim

melampaui logika

tapi mengharum wangi 

atas nama perasaan,

Mengapa memutus waktu?

padahal harum mawar mengembara di setiap nafas : ku

padahal merahnya tak pernah redup,

sekalipun halimun  menyeretnya jauh ke tepian hutan

janganlah engkau berhentikan, 

atas nama apapun...

Bukit Surga,

Kaki Gunung Agung,

23 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun