Kompasianer, bagaimana sih cara membuat CV yang menari sekaligus profesional agar dilirik HRD? Kamu tahu caranya? Ajarin, dong!
Beberapa hari lalu seorang HRD mengunggah sebuah CV pelamar kerja yang dianggapnya tak niat untuk melamar kerjaan. "Ini orang pada ga niat kerja kali ya?" tulisnya di laman akun X miliknya.
Karena unggahannya tersebut banyak orang merespon dengan getir, bahwa: ternyata semasa kita sekolah tidak pernah diajarkan bagaimana sebaiknya membuat CV yang bagus dan diminati HRD.
Bagi sebagian pelamar, membuat CV itu bukan hal gampang. Meskipun cuma selembar dua lembar, isinya harus bisa "jualan diri" secara singkat, padat, meyakinkan dan tentunya to the point.
Nah, dari pengalaman Kompasianer sendiri, gimana? Pernah bikin CV yang akhirnya dilirik HRD atau justru sebaliknya ---kurang maksimal dan malah diabaikan?
Kompasianer punya cara, tips atau trik bikin CV yang menarik, meyakinkan, dan layak agar tidak jadi obrolan dan olok-olokan HRD?
Selain itu, jika kamu pernah dikasih masukan atau koreksi langsung dari HRD soal CV-mu, boleh juga diceritakan, ya!
Silakan tambah label Cara Membuat CV (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat, ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI