Apakah acara perpisahan dan wisuda sekolah perlu diadakan? Apakah acara semacam ini masih relevan dan penting, atau justru membebani dari segi biaya?
Menyelengarakan acara perpisahan dan wisuda sekolah memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tak sedikit orangtua siswa yang justru merasa terbebani.
Karena itu, beberpa daerah dikabarkan telah menerbitkan larangan pungutan biaya untuk acara perpisahan dan wisuda sekolah. Wisuda tidak boleh bersifat wajib --- boleh diadakan asal sederhana tanpa pungutan biaya.
Selain itu, ada juga daerah yang melarang sekolah terlibat langsung untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menghindari potensi biaya yang berlebihan.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa bagi sebagian siswa dan orangtua, acara perpisahan dan wisuda tetap dianggap sebagai momen penting yang penuh makna.
Ini bukan sekadar seremoni, melainkan kesempatan untuk merayakan pencapaian, menjalin kenangan, dan merayakan perpisahan dengan cara yang spesial.
Pertanyaanya, apakah alasan "emosional" itu cukup untuk membenarkan pengadaan acara perpisahan dan wisuda sekolah yang mungkin menguras biaya sebagian orangtua siswa? Apakah ada cara lain merayakannya tanpa menjadi beban finansial?
Nah, jika acara wisuda dan perpisahan tetap diadakan, bagaimana pengelolaannya? Sejauh mana keterlibatan sekolah dibutuhkan?
Sebagai guru, bagaimana pandangan Kompasianer? Adakah yang perlu dipertimbangkan dalam menyelenggarakan acara perpisahan dan wisuda sekolah? Apa saja?
Silakan tambah label Wisuda Sekolah (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat, ya!