Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menyikapi Situasi Setelah Perceraian

12 Mei 2023   20:28 Diperbarui: 13 Mei 2023   04:15 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari Freepik

Adakah Kompasianer pernah berada dalam situasi perceraian? Mungkin sebagai pasangan atau anak dari orangtua yang memutuskan bercerai? Atau mungkin orangtua tidak bercerai, tetapi memutuskan tinggal terpisah.

Apakah ada yang berubah di kehidupan Kompasianer? Apakah ada situasi yang membuat Kompasianer merasa perlu untuk berbagi cerita, atau justru kian menutup diri lantaran bingung menghadapi situasi tersebut?

Sejak zaman dahulu hingga dewasa ini, perceraian kerap menjadi momok dalam kehidupan seseorang. Meski untuk kebaikan semua pihak, pada kenyataannya perceraian bukanlah situasi yang mudah diterima.

Belum lagi keputusan cerai ini menjadikan anak sebagai sosok yang harus menerima dan memutuskan banyak hal. Entah akan ikut siapa, bagaimana harus bersikap, dan bagaimana ia menjalani harinya setelah orangtuanya bercerai.

Dikutip dari Kompas.com, perceraian dikhawatirkan berdampak pada psikologi anak lantaran hubungannya dengan orang di sekitarnya bisa jadi berubah.

Jika masing-masing orangtua kembali menikah, maka si anak akan memiliki keluarga binuklir, begitu istilahnya. Si Anak akan memiliki dua pasang orangtua atau orangtua. Situasi yang tidak ia lihat pada keluarga teman-temannya yang lain. Lalu bagaimana Anak beradaptasi dengan situasi ini?

Sesungguhnya, apakah curahan hati yang ingin disampaikan kepada orangtua? Bagaimana perlakuan yang Kompasianer harapkan dari orangtua, teman, dan orang-orang di sekitar? Bagaimana cara memulihkan perasaan Kompasianer setelah orangtua bercerai?

Bagaimana dengan Kompasianer yang memutuskan bercerai? Bagaimana proses Kompasianer membuat keputusan yang sulit tersebut? Bagaimana cara Kompasianer menghadapi anak dan orang lain di sekitar?

Mari tulis cerita, pengalaman, opini maupun kiat dari Kompasianer dengan menambahkan label Dampak Perceraian (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun